Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, hubungan manusia, dan science. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

The Power of Walking

5 Juni 2025   18:13 Diperbarui: 6 Juni 2025   19:46 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berjalan kaki merupakan aktivitas sederhana yang umumnya dilakukan oleh setiap manusia. Berjalan kaki telah dimulai sejak zaman manusia purba hingga abad modern. 

Bentuk kaki manusia ikut berevolusi mengiringi pergantian zaman. Bentuk kaki manusia semakin kuat dan mampu bertahan melewati medan yang sulit. 

Manusia juga menemukan solusi untuk mampu berjalan lama dengan bantuan sandal kulit kayu pada masa purba dan di abad modern berkembang dalam bentuk sandal dan sepatu yang bervariasi. 

Berjalan kaki tidak hanya sekadar kegiatan berjalan menggunakan kaki semata, dibaliknya terdapat sejumlah manfaat bagi kesehatan fisik dan mental pada tubuh manusia. 

Manfaat utama dari berjalan kaki yaitu meningkatkan pertukaran oksigen dan karbondioksida pada sirkulasi darah di seluruh tubuh melalui kinerja organ paru-paru dan jantung. 

Berjalan kaki dapat menguatkan dan memelihara kesehatan otot, sendi, organ tubuh, kulit, imunitas/daya tahan tubuh, dan sebagainya. Berjalan kaki juga baik untuk menenangkan pikiran dan perasaan. 

Begitu besar dan kompleksnya manfaat dari berjalan kaki, namun seiring berkembangnya jaman, kemampuan manusia untuk berjalan kaki semakin menurun. Bila dibandingkan dengan manusia lampau dengan rutinitas bertani dan berburu, kekuatan fisik sangat diandalkan, terutama berjalan kaki melewati berbagai medan baik itu dataran rendah, perbukitan, hingga pegunungan. Dapat dibayangkan betapa kiatnya fisik manusia pada masa lampau. 

Pada masa kini, masyarakat yang tinggal di pelosok negeri seperti di daerah pegunungan dan perbukitan masih mewarisi kemampuan fisik yang kuat dengan rutinitas berjalan kaki. 

Demikian pula masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan jalur transportasi masal seperti kereta api dan bus, masih memiliki kekuatan fisik yang baik dari rutinitas berjalan kaki. 

Lahirnya berbagai kendaraan modern dan akses kemudahan dari teknologi yang terus berkembang, membuat masyarakat di berbagai negara dengan fasilitas transportasi umum terbatas, memilih menggunakan kendaraan pribadi dari rumah menuju ke berbagai tempat. Majunya teknologi dan fitur canggih dari kendaraan pribadi, semakin memanjakan masyarakat di pedesaan dan perkotaan. Kini daya tarik berjalan kaki semakin menurun. 

Anak kecil saja sudah jarang terlihat berjalan kaki dari rumah ke sekolah dan sebaliknya. Mereka lebih sering diantar jemput oleh orang tua atau pengasuhnya. Anak usia sekolah menengah pertama dan menengah atas juga sejak dini menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi dan pulang sekolah. 

Anak-anak pada zaman ini juga terlihat banyak menghabiskan waktu di rumah daripada bermain bersama teman sebaya. Mereka betah di rumah karena sejak dini sudah terbiasa berinteraksi dengan ponsel pintar dan gadget lain seperti tablet. Akibatnya kemampuan fisik pada anak cenderung rendah dan mudah lelah bila beraktivitas seperti berjalan kaki. 

Pola hidup masyarakat modern yang bersinggungan dengan kecanggihan teknologi mendidik segala usia minim terhadap aktivitas fisik. Masyarakat dewasa pada masa kini juga lebih aktif bekerja di balik komputer. Hal ini turut berpengaruh pada sejumlah keluhan fisik dan postur akibat duduk lama. 

Gerakan berjalan kaki perlu diterapkan pada semua masyarakat. Di luar negeri seperti negara Jepang, tampak lansia aktif berjalan kaki menyusuri kota dan naik kendaraan umum. Anak-anak hingga lansia meramaikan pedestrian pejalan kaki dan jalur transportasi masal seperti kereta dan bus. Setiap hari mereka rutin berjalan kaki dalam puluhan ribu langkah. Mereka juga aktif naik turun tangga pada setiap stasiun kereta. Hal ini tentu sangat positif untuk memelihara kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

Berjalan kaki memiliki power yang luar biasa. Berat badan ideal tetap terjaga, otot-otot tubuh dan organ mendapat sirkulasi dadah yang baik, jantung-paru lebih kuat, dan imunitas terjaga. Mari mulai berjalan kaki. Tidak perlu gengsi tidak naik kendadaan pribadi. Selain biayanya hemat, berjalan kaki sebagai baterai yang mampu menghidupkan masa depan tubuh yang senantiasa sehat dan bugar.

Jarang berjalan kaki tentu membuat tubuh mudah lelah saat harus berjalan lama dalam sehari. Apalagi jalan-jalan menanjak menambah kelelahan otot paha dan kaki. 

Bila berjalan kaki rutin jarang dilatih, maka bila suatu hari hendak ke suatu negara yang banyak menggunakan transportasi umum, tentu akan terganggu dan sulit beradaptasi pada saat awal tubuh dipaksa aktif berjalan kaki. 

Rasa pegal dan nyeri akan muncul bila tubuh dipaksa berjalan mendadak dalam sehari dalam jarak yang sangat jauh. Maka dari itu, kemampuan berjalan kaki harus dilatih dan dibiasakan. Tidak perlu sampai harus berjalan ribuan kilometer setiap hari. Mulai saja dari pergi dan pulang dari tempat kerja dan sekolah dengan kendaraan umum. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun