Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, hubungan manusia, dan science. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Beginilah Dampak Makan Berlebihan

2 Juni 2025   06:06 Diperbarui: 2 Juni 2025   06:06 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hormon membantu meregulasi organ, mencapai homeostatis, menyinergikan kerja sistem tubuh dan otak, dan mengatur suasana hati. Rasa lapar, haus, dan kenyang juga dipengaruhi oleh kerja hormon. Jenis hormon yang berperan yaitu hormon insulin. Hormon insulin menyeimbangkan gula darah dalam tubuh. Saat tubuh membutuhkan energi dari pembakaran karbohidrat dan glukosa, maka hormon insulin akan memberikan rasa lapar sehingga kita akan makan. Sinyal lapar ini dikirimkan ke otak oleh hormon insulin sehingga kita dapat mengetahui rasa lapar. 

Saat kita makan, hormon insulin turut bekerja menyeimbangkan gula darah yang terpicu oleh masuknya makanan. Makan dalam waktu cepat dan banyak akan terjadi lonjakan insulin yang cepat atau disebut dengan insulin spike. Hal inilah yang terjadi saat kita makan banyak dalam waktu cepat. Seringnya kita melakukan ini, maka hormon insulin akan cidera dan rusak yang dikenal dengan diabetes karena terpicunya kenaikan gula darah berlebihan dalam jangka panjang. 

Maka dari itu, makan mewah di restoran seringkali menyajikan makanan dalam potongan kecil di atas piring yang besar. Makanan yang dihidangkan berurutan, dimulai dari makanan pembuka porsi kecil dan hanya sepotong, makanan utama, dan makanan penutup yang hanya sedikit dan sepotong kecil. Seringkali kita akan bertanya, kenapa makan makanan mewah porsinya sangat sedikit? Bahkan tanpa disadari, makanan tersebut memberikan rasa kenyang yang pas. 

Selain itu, makan berlebihan juga menumpuk jumlah kolesterol jenuh dalam darah. Bila tentunya terlalu sering makan dalam porsi besar dan berlebihan dengan makanan kaya gula, garam, dan lemak. Kolesterol jenuh yang dikenal dengan LDL (low density lipoprotein) disinyalir sebagai pemicu terjadinya serangan jantung, stroke, dan aneurisma. Makanan jenis buffet/ all you can eat yang sering dapat memicu risiko penyakit kronis dan kardiometabolik dalam jangka panjang. 

Belum lagi urusan berat badan. Makan banyak bagi orang yang fisiknya rentan kegemukan karena sistem metabolismenya yang rendah, dapat menjadi semakin gemuk. Sama halnya dengan mereka yang kebutuhan kalori tubuhnya jauh lebih kecil, bila sering makan banyak melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan tubuhnya, maka ia akan mudah mengalami kegemukan. 

Kegemukan dan obesitas rentan pula terhadap penyakit kardiometabolik. Makanan kaya gula, garam, dan lemak biasanya paling banyak pada makanan buffet/all you can eat. Mereka yang menggemari jenis makanan ini, rentan juga mengalami kegemukan dan obesitas. Obesitas dan kegemukan terkait BMI di atas 25 kg/m2 dan lingkar perut wanita di atas 80cm sedangkan pria di atas 90cm. 

Pesan yang bisa disampaikan dalam artikel ini yaitu, makanlah secukupnya dan jangan sampai terlalu kenyang. Jangan sering makan makanan kaya gula, garam, dan lemak. Jauhi pula minuman berpemanis buatan dan kalengan. Bila menghadiri acara resepsi atau ikut makan all you can eat, makan saja secukupnya. Tidak perlu semuanya dimakan. Ingin makan semua, makan dalam ptoongan kecil. Kita bisa mencontohi bentuk sajian makanan mewah di restoran bintang 5. 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun