Mohon tunggu...
Fisio Yuliana
Fisio Yuliana Mohon Tunggu... Praktisi Fisioterapi

Perkuat literasi dengan membaca! Sebuah Halaman yang membagikan kualitas kesehatan mental, fisik, gerak tubuh, hubungan manusia, dan science. Bacalah 1 artikel setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kalori, Puasa, dan Olahraga

14 Maret 2025   16:46 Diperbarui: 15 Maret 2025   08:42 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Sumber gambar: unsplash.com

Seringkali tanpa sadar banyak orang mengonsumsi makanan secara berlebihan. Apalagi didukung oleh aktivitas dengan level rendah. Aktivitas level rendah pada karyawan yang bekerja di perkantoran. Aktivitas level rendah berkaitan dengan konsumsi kalori yang rendah saat aktivitas seperti sedentari. 

Tidak dipungkiri bahwa banyak orang mengalami obesitas karena makan berlebihan namun aktivitasnya sedentari. Semakin tinggi kalori yang dikonsumis, maka level aktivitas harus ditingkatkan. Misalnya setelah makan 2900 kalori lebih baik berolahraga seperti berlari atau bersepeda. Olahraga angkat beban lebih cepat membakar kalori. 

Konsumsi kalori yang berlebihan menimbulkan sisa metabolisme yang disimpan sebagai lemak. Lemak ini menjadi sumber cadangan energi. Bila timbunan lemak sering terjadi tanpa pembakaran maksimal dimana aktivitas dalam level rendah, maka timbunan lemak semakin bertambah. 

Para orang tua di Jepang menerapkan pola hidup makan secukupnya. Mereka makan nasi satu mangkok kecil dengan beberapa mangkok kecil berisi sayur dan lauk. Mangkok-mangkok kecil ini membatasi mereka makan banyak. Mereka berprinsip makanlah tapi jangan sampai kenyang.

Defisit kalori dapat dilakukan dengan membatasi konsumsi makanan. Selain itu berpuasa juga dapat membantu. Berpuasa bermanfaat membersihkan saluran penceraan, meregulasi tubuh, dan menjadikan cadangan lemak sebagai energi saat beraktivitas. 

Negara kita Indonesia dengan mayoritas umat Muslim menjalankan tradisi spiritual dengan berpuasa selama bulan ramadhan. Berpuasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus selama waktu tertentu. Dengan berpuasa, seseorang meneguhkan imannya dengan menahan diri dari segala hal duniawi dan meningkatkan spiritualitas. 

Berpuasa dapat memperbaiki regulasi tubuh yang bermanfaat membersihkan sisa metabolisme tubuh. Tradisi berpuasa sangat baik bagi kesehatan tubuh. Namun, saat berbuka dapat terjadi lonjakan insulin jika langsung makan banyak dalam waktu singkat. 

Insulin bekerja menekan kadar gula darah yang naik secara mendadak karena glukosa dari makanan yang masuk tubuh melalui sistem pencernaan. Jika hormon insulin ini dirangsang berulang dengan makan terlalu banyak dalam waktu singkat, maka insulin tersebut mengalami kerusakan yang berpotensi seseorang mengalami diabetes. 

Untuk menghindari risiko diabetes selama bulan ramadhan, berbukalah dengan minum air putih terlebih dahulu, kemudian beri jarak 10 menit untuk makan nasi dan lauk. Berbuka dengan minuman manis justru akan meningkatkan lonjakan insulin secara mendadak. Berbuka dengan air putih akan menghidrasi tubuh yang mengembalikan cairan tubuh selama berpuasa. 

Manusia dapat hidup lebih dari 1 minggu tanpa makanan. Namun, manusia tidak dapat bertahan hidup lebih dari 3 hari bila tidak minum air putih. Tubuh manusia tersusun atas cairan, struktur otot, tulang, dan organ. Cairan sepenuhnya membentuk tubuh manusia. Dehidrasi dapat merusak kerja organ tubuh. Oleh karena itu, minum air putih sangat krusial bagi tubuh.

Selanjutnya olahraga juga dapat membantu defisit kalori dan memelihara kesehatan. Saat berolahraga dibutuhkan energi dari kalori makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat dan lemak menjadi sumber amunisi dalam pembakaran kalori yang menjadi energi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun