Mohon tunggu...
Firmansyah ASAI AIIS QRGP CFP
Firmansyah ASAI AIIS QRGP CFP Mohon Tunggu... Direktur Utama DPLK Avrist

Pension Expert yang telah memiliki pengalaman lebih dari 29 tahun dibidang Dana Pensiun dan Program Employee Benefit, termasuk Program Kesehatan Pensiun. Pemegang Certified Financial Planner (CFP) dan gelar profesi Aktuaris untuk Tingkat Ajun Aktuaris.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dibalik Tenangnya Dana Pensiun, Tersimpan Kekuatan Ekonomi Negara

21 Mei 2025   16:00 Diperbarui: 11 Juni 2025   23:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

🇨🇦 Kanada: Investasi untuk Pembangunan Nasional

Kanada mengandalkan dana pensiun sebagai mesin pertumbuhan. Melalui institusi seperti Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB), dana pensiun tidak hanya dikelola untuk menghasilkan imbal hasil maksimal, tapi juga untuk berinvestasi langsung dalam proyek strategis — termasuk green infrastructure, teknologi kesehatan, dan transportasi publik.

Model Kanada menunjukkan bahwa dana pensiun dapat menjadi modal pembangunan berkelanjutan, bukan hanya instrumen pasif.

🇦🇺 Australia: Superannuation sebagai Revolusi Finansial

Australia memiliki sistem dana pensiun yang dikenal dengan Superannuation (Super). Ini adalah program wajib, di mana pemberi kerja menyisihkan persentase tertentu dari gaji karyawan ke dana pensiun. Saat ini, total aset Super Australia mencapai lebih dari AUD 3 triliun.

Yang menarik, Super Australia sangat aktif dalam mendanai pasar properti, perusahaan startup, dan pembangunan infrastruktur. Ini memperlihatkan bagaimana dana pensiun juga dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi lokal.

Apa yang Bisa Dilakukan Indonesia?

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadikan dana pensiun sebagai salah satu pilar ekonomi nasional. Beberapa langkah strategis yang bisa diambil antara lain:

  1. Meningkatkan partisipasi publik dalam program DPLK dan/ atau dana pensiun sukarela lainnya.
  2. Mendorong diversifikasi investasi ke sektor produktif dalam negeri, seperti infrastruktur dan UMKM.
  3. Memberikan insentif fiskal yang lebih baik bagi pemberi kerja dan pekerja yang aktif menyisihkan dana pensiun.
  4. Meningkatkan tata kelola dan transparansi pengelolaan dana pensiun.

Penutup: Dana Pensiun, Pilar yang Terlalu Sering Diremehkan

Dana pensiun bukan sekadar alat perlindungan sosial — ia adalah kekuatan strategis ekonomi nasional. Ketika pengeluaran negara dibatasi, dan pasar modal tak stabil, dana pensiun tetap bergerak — tenang, konsisten, dan bertumbuh.

Sudah waktunya Indonesia memandang dana pensiun bukan hanya sebagai “tabungan masa depan”, tetapi sebagai motor pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun