Ilmu tajwid merupakan salah satu ilmu penting dalam membaca Al Qur'an. Tajwid berfungsi untuk menjaga keaslian bacaan Al-Qur'an sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan. Pemahaman tajwid yang baik akan membantu siswa dalam membaca Al Qur'an secara benar, fasih, dan indah. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa yang belum memahami hukum-hukum tajwid, sehingga mereka sering melakukan kesalahan dalam membaca huruf, panjang pendek bacaan, maupun pengucapan makhraj huruf.Â
Di Madrasah Tarbiyatul Atfal Desa Kunangan, hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan membedakan hukum bacaan seperti idgham, ikhfa, dan iqlab. Selain itu, pembelajaran yang masih didominasi metode ceramah membuat siswa kurang aktif dan cenderung pasif dalam kegiatan belajar. Hal ini menyebabkan pemahaman tajwid siswa masih rendah, yang berdampak pada rendahnya kualitas bacaan Al Qur'an mereka.Â
Â
Sebagian besar siswa menyatakan bahwa mereka lebih mudah memahami tajwid dengan metode interaktif dibandingkan hanya mendengar penjelasan guru. Salah satu siswa menyatakan bahwa belajar tajwid menjadi lebih menyenangkan karena bisa langsung mempraktikkan bacaan bersama teman.
Dari hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan kualitas bacaan siswa. Jika pada awalnya banyak siswa yang salah dalam membaca hukum ikhfa dan idgham, setelah pembelajaran interaktif mereka mampu mengidentifikasi dan menerapkannya dengan benar. Selain itu, kesalahan pengucapan makhraj huruf berkurang signifikan.Â
Di sini memfokuskan pada penyampaian materi, tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif, berpikir kritis, dan berkolaborasi dengan teman sekelas. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran Al-Qur'an di madrasah, yaitu tidak hanya sekedar membaca, tetapi juga memahami hukum bacaan agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Â