Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biaya UKT Mahal? Tantangan Orang Tua Agar Anak Bisa Kuliah

15 April 2024   07:31 Diperbarui: 15 April 2024   07:40 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: suarausu.or.id)

Diantara berbagai biaya yang harus dipersiapkan oleh para orang tua, salah satunya adalah biaya sekolah atau biaya pendidikan. Dan yang paling mengagetkan saat ini, ternyata biaya pendidikanlah yang menggerus porsi keuangan keluarga, apalagi dengan semakin naiknya biaya pendidikan.

Masih ingat dengan, kata-kata tidak jelas yang mungkin Anda pernah mendengarnya, "Sekolah mahal hanya untuk mereka yang kaya saja?". Mungkin ada benarnya.

Bahkan beberapa bulan lalu santer, ramai protes di salah satu perguruan tinggi terkenal Indonesia di Bandung yang memberikan solusi di luar nalar bagi para mahasiswanya dengan menggunakan jasa pinjol (pinjaman online). Ini seperti halnya menyelesaikan masalah sesaat dengan masalah life time.

Apakah UKT Mahal Karena Komersialisasi Kampus?

Meneruskan kuliah atau bekerja? Atau kuliah tapi kemudian menganggur karena cari kerja susah? Sebuah dilema yang saat ini menjadi fenomena dan kenyataan di sekitar kita. Hal ini pula yang secara tidak sadar menjadikan mereka yang sadar diri akan kemampuan diri dan orang tuanya akhirnya tidak meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi tersebut.

Sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab SPP atau UKT (uang kuliah tunggal) ini menjadi mahal?


Menurut Ubaid Matraji, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (republika.co.id), menyampikan bahwa "UKT harus ditinjau ulang, karena sangat memberatkan mahasiswa. Banyak perhitungan yang dirasa tidak masuk akal dan memberatkan orang tua."

Selain itu, dari berbagai referensi, mahalnya biaya UKT disebut-sebut karena dampak berlakunya PTN BH (perguruan tinggi negeri berbadan hukum). Yang saat ini sedang tren dengan komersialisasi di berbagai perguruan tinggi di Indoensia.

Persoalan mahalnya biaya kuliah (UKT) tidak hanya berlaku di salah satu perguruan tinggi saja, namun rata-rata mengalami hal yang sama, yang membuat banyak anak muda harus mengubur mimpinya untuk menlanjutkan pendidikannya.

Masalah ini ini memang menjadi bahasan panjang yang tidak ada ujungnya, karena setiap pihak masih bersikeras dengan pendapat dan kebijakannya masing-masing, sehingga masyarakat dalam hal ini keluarga yang tidak mampu tidak akan bisa melanjutkan pendidikannya.

Alternatif Agar Anak Bisa Kuliah Meskipun Biaya UKT Mahal

Hidup memang harus dijalani, dan tantangan yang dihadapi memang tidak pernah berakhir. Kata orang selama masih hidup di dunia, ujian akan selalu ada.

Setelah beberapa waktu lalu, kondisi bisnis terpengaruh karena resesi, kini ada hal yang harus dipersiapkan bagi orang tua, apalagi menjelang musim kelulusan anak sekolah khususnya pendidikan menengah atas, yaitu mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan melanjutkan kuliah, salah satunya biaya pendidikan atau kuliah yang saat ini terus terang sangat mahal bagi sebagian orang tua.

Tidak dapat dipungkiri biaya kuliah saat ini menjadi batu sandungan, apalagi di tengah pendapatan yang tidak jelas bagi para orang tua.

Meneruskan melanjutkan sekolah atau kuliah ke kampus impian memang harapan setiap anak dan menjadi kebanggaan orang tua, namun yang harus dilihat adalah kemampuan orang tua agar impian tersebut tidak kandas di tengah jalan.

Bila kondisi keuangan menjadi kendala, maka terdapat alternatif yang bisa dilakukan agar anak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, antara lain:

1. Ikut tes sekolah tinggi kedinasan

Sekolah dengan ikatan dinas saat ini menjadi solusi dan alternatif bagi siapa saja yang ingin melanjutkan sekolah dengan biaya seminimal mungkin.

Meskipun setelah lulus kuliah harus mengikuti kewajiban terikat dan bekerja di institusi tertentu, namun tidak masalah, karena masalah di awal sudah terpecahkan.

2. Memilih perguruan tinggi negeri melalui jalur SNBP dan SNBT

Sampai saat ini perguruan tinggi negeri masih menjadi harapan dan impian para calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikannya.

Salah satu cara agar bisa masuk meneruskan pendidikan dengan biaya kuliah terjangkau, maka SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) bisa menjadi pilihan.

3. Mengejar Beasiswa

Cara ini menjadi penyelamat para calon mahasisiwa dan mahasiswa yang memiliki kendala finansial dalam melanjutkan pendidikan. Tentu saja dengan menujukkan prestasi yang baik selama sekolah dan kuliah.

Tips Antisipasi Kenaikan dan Mahalnya Biaya UKT Bagi Orang Tua

Biaya pendidikan yang mahal saat ini memang menjadi momok bagi setiap orang tua, tidak hanya orang tua yang pekerjaannya hanya serabutan dengan penghasilan yang tidak pasti, bahkan mereka yang berstatus sebagai karyawan dan PNS saja masih khawatir dengan biaya UKT yang mahal itu. Bahkan sering SK pegawai pun digadaikan agar anak mereka bisa kuliah.

Tentu hal ini menjadi hal miris yang ada di depan mata. Dengan melihat fakta tersebut, sudah seharusnya orang tua mempersiapkan biaya pendidikan dengan bentuk tabungan atau investasi sejak anak lahir. Namun ada banyak hal yang membuat hal ini menjadi tidak bisa dilakukan.

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan bagi para orang tua untuk mengantisipasi semakin mahalnya biaya pendidikan, antara lain:

1. Menabung emas

Investasi atau menabung emas, sering dilakukan para orang tua jaman dahulu, bahkan sampai saat ini cara ini bisa dikatakan manjur saat membutuhkan uang.

Mengambil informasi dari CNBC Indonesia, emas memang sangat disarankan menjadi 'modal' biaya pendidikan bagi para orang tua karena tidak fluktuatif. Bahkan harga emas pun cenderung mengalami kenaikan.

Selain itu, emas sudah sejak jaman dulu sudah menjadi alat lindung nilau, hal ini berarti emas sudah terbukti tahan banting meskipun terjadi ketidakpastian ekonomi, seperti resesi.

2. Menyimpan uang di deposito

Selain menyimpan uang di emas, deposito bisa menjadi pilihan. Depostito ini sangat cocok dijadikan tabungan pendidikan untuk jangka pendek.

3. Saham

Investasi saham dengan fokus pada deviden menjadi sebuah investasi jangka panjang yang bisa menjadi pilihan. Saham memiliki sifat yang pas untuk kebutuhan jangka panjang meskipun berisiko timggi. Namun instrumen saham memiliki imbal hasil yang tinggi jika dibiarkan lebih dari 5 tahun.

Itu dia sedikit informasi tentang "Biaya UKT Mahal? Tantangan Orang Tua Agar Anak Bisa Kuliah". Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun