Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mewujudkan Keberkahan di Bulan Ramadan dengan Sedekah Berkualitas dan Tepat Sasaran

18 Maret 2024   14:46 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:03 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: Orami Photo Stock)

Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia, bulan yang penuh ampunan dan penuh keberkahan dari Alloh SWT. Bulan ini juga disebut dengan bulan dari segala pahala, karena setiap perbuatan baik akan dilipatgandakan pahalanya. Salah satu kebaikan yang perlu dilakukan adalah bersedekah.

Pada dasarnya sedekah bisa dilakukan kapan saja, namun menjadi hal berbeda saat sedekah ini dilakukan di bulan Ramadan. Sedekah menjadi amalan unggul sebagai salah satu alternatif yang bisa dilakukan selain amalan lainnya.

Ada yang menarik pada kesempatan ini kalau berbicara tentang sedekah. Hal ini pula yang membuat Saya mencoba menulis sedikit opini berdasarkan berbagai refensi dan juga informasi, termasuk yang saat ini bersliweran di beranda media sosial dengan tema "Mewujudkan keberkahan di bulan Ramadan dengan sedekah berkualitas dan tepat sasaran".

Apa itu Sedekah?

Kata sedekah memang sudah menjadi kata yang sangat dikenal bahkan sangat familier di telinga kita. Sedekah sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu "shadaqah" yang berasal dari kata sidq (sidiq), yang memiliki arti 'kebenaran'.

Menurut BAZNAS  No. 2 tahun 2016, menyampaikan bahwa sedekah memiliki definisi sebagai harta atau non harta bukan zakat milik seseorang atau suatu lembaga yang dikeluarkan untuk kebaikan bersama.

Dalam hal ini bisa dipahami bahwa sedekah memiliki makna sebagai sesuatu yang dikeluarkan baik harta atau bukan di luar zakat dari kepemilikan seseorang atau badan untuk diberikan kepada orang lain secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Berbicara tentang sedekah, tentu semua orang sangat mengerti bahwa sedekah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dan juga sangat dicintai Alloh SWT, apalagi sedekah  jariyah, karena bisa mendatangkan manfaat bagi pemberi dan penerima sedekah.

Sedekah juga memiliki keutamaan, sebagai berikut:

  • Tidak mengurangi harta.
  • Menghapus dosa.
  • Melipatgandakan pahala.
  • Menenangkan hati.
  • Meningkatkan keberkahan harta

Bahkan anjuran bersedekah ini juga disampaikan dalam QS Al-Baqarah ayat 271, yang berbunyi:

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sedekah Tepat Sasaran? Bagaimana Caranya?

Beberapa waktu lalu di beranda media sosial Saya sedang ramai bersliweran tentang masalah sedekah ini, yang intinya sebagai berikut:

Sedekah yang diterima dalam bentuk nasi kotak yang dibuang oleh si penerima sedekah, dan diambil hanya yang diinginkan saja, misalnya lauk ayamnya saja.

Foto yang viral di medsos (Sumber gambar: Ani Surati)
Foto yang viral di medsos (Sumber gambar: Ani Surati)

Melihat hal tersebut tentu dalam benak kita, ternyata sedekah pun harus dilakukan secara benar dan tepat, agar sedekah yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi si penerimanya.

Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan Drs. H. Abdul Kadir Husein,M.Pd.I yang pernah menjabat sebagai Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi (jambi.kemenag.go.id), "Memberikan sedekah kepada para pengemis bukan suatu perbuatan yang mendidik, sebab kebanyakan mereka sudah dikoordinir oleh pihak-pihak yang mengambil keuntungan yang lebih besar dan si pengemis hanya menjadi alat mereka."

Dengan melihat hal tersebut, masih menurut Drs. H. Abdul Kadir Husien, dengan tetap memberi sedekah pada pengemis jalanan, tentu hal ini akan membentuk pertumbuhan para pengemis yang berkeliaran.

Tentu hal ini berbeda dengan jaman dahulu, kalau dahulu para pengemis ini benar-benar orang yang tidak punya, namun kini para pengemis ini kebanyakan sudah dikoordinir orang yang tidak bertanggung jawab sehingga mereka mendapat penghasilan tetap yang mengkoordinir mereka.

Mengambil informasi dari shafa-alanshor.com, terdapat beberapa tips bersedekah agar bisa tepat sasaran, antara lain:

  • Sedekah lebih baik dilakukan tanpa sepengetahuan orang lain, hal ini agar tidak dianggap riya.
  • Sangat dianjurkan untuk diberikan terlebih dahulu kepada orang-orang terdekat atau orang yang berada di lingkungan kita, hal ini dengan tujuan untuk membantu orang terdekat dahulu berdasarkan skala prioritas.
  • Sedekah lebih baik diberikan dalam bentuk bantuan produktif sehingga bisa lebih bermanfaat dan memiliki efek memberdayakan orang lain.

Aplikasi Sedekah agar Berkualitas dan Tepat Sasaran

Sedekah adalah amalan mulia yang memiliki banyak keutamaan. Namun, agar sedekah yang diberikan memiliki manfaat, maka sedekah tersebut harus berkualitas dan juga tepat sasaran pada penerimanya.

Pada dasarnya terdapat urutan orang-orang atau pihak-pihak yang utama menerima sedekah dengan mengacu pada AlQuran dan Hadist, antara lain:

1. Keluarga Terdekat.

Hadist Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud:

Bersedekahlah engkau! (seorang lelaki bertanya pada Nabi) Aku punya satu dinar. (Nabi menjawab) Pergunakanlah itu untuk dirimu sendiri! (Lelaki bertanya lagi). Aku punya satu dinar lagi. (Nabi menjawab). Gunakanlah untuk istrimu! (Lelaki kembali bertanya). Aku punya satu dinar lagi! (Nabi menjawab). Gunakanlah untuk anak-anakmu! (Lelaki berkata) Aku masih punya satu dinar lagi! (Nabi menjawab) Gunakanlah untuk pelayanmu! (Lelaki berkata lagi) Aku punya satu dinar lagi! (Nabi berkata) Terserah kepadamu, engkau lebih tahu menggunakannya.

Berdasarkan hadist di atas maka bisa disimpulkan bahwa penerima sedekah yang paling utama adalah keluarga. Sebelum memberikan sedekah pada orang lain, maka perhatikan dan lihatlah terlebih dahulu keluarga kita. 

Apabila keluarga, yang dimulai dari istri, anak-anak atau keluarga di sekitar membutuhkan , maka mereka inilah yang sangat berhak menerima sedekah.

2. Tetangga Terdekat

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya agar melindungi dan menjadikan tetanggnya merasa aman dan nyaman. Tentu saja perintah tersebut juga tentang sedekah.

Dengan begitu , maka apabila tetangga membutuhkan bantuan, wajib bagi kita untuk segera menolongnya dengan cara-cara yang baik. Dan yang pertama ditolong menurut Baginda Nabi Besar Muhammad SAW adalah tetangga yang paling dekat dengan pintu rumah kita.

3. Orang Fakir dan Membutuhkan

Kemiskinan memang menjadi masalah yang sangat sulit ditanggulangi, tentu saja masih banyak orang fakir baik dari sisi ekonomi, pendidikan hingga kesehatan.

Bentuk sedekahnya pun bisa dengan model apa pun, mulai dari sedekah harta, ilmu atau bentuk bantuan apa pun yang membuat mereka keluar dari jurang kemiskinan.

Nah, berbicara tentang penyaluran sedekah yang tepat sasaran dan berkualitas, agar bisa dicegah sedekah yang tidak tepat sasaran, misalnya dalam bentuk nasi kotak yang akhirnya dibuang si penerima dan menjadi hal yang tidak bermanfaat, maka bisa dilakukan dengan:

Mengubah pola atau konsep pembagian sedekah, agar tepat sasaran penerimanya.

Tentu dari berbagai diskusi di media sosial menjadikan para pengemis dan pemulung ini bukan menjadi target utama lagi, kecuali kita tahu betul bahwa mereka (pengemis dan pemulung) ini benar-benar membutuhkan dan layak dibantu.'

Bagaimana cara menjadikan sedekah yang berkualitas?

  • Bila ingin sedekah nasi koTak, maka disesuaikan dengan budget dan pastika diberikan pada orang yang layak menerimanya.
  • Pada kemudian hari bisa diganti bentuknya dengan bentuk paket sembako pada yang masih membutuhkan (dan berganti-ganti orangnya), utamakan pada orang-orang terdekat (benar-benar berhak dan membutuhkan), tentu saja ini lebih bisa diterima daripada harus melihat nasi kota tersebut terbuang percuma.

Ilustrasi sedekah sembako dalam box (Sumber gambar: shopee.co.id)
Ilustrasi sedekah sembako dalam box (Sumber gambar: shopee.co.id)

Selain berbagai di atas, dari berbagai referensi terdapat catatan yang harus diperhatikan dalam pemberian sedekah ini:

Betapa banyak sedekah yang dilakukan secara asal-asalan, dari barang yang paling murah, kualitas yang jelek, rasa yang tidak karuan, dengan alasan untuk dibagi-bagikan. Padahal dengan memberi yang baik hal ini berarti menghargai si penerima sedekah, dan berarti sama nilainya dengan menghargai diri sendiri.

Contoh yang bisa dilihat dan bisa saja hal ini terjadi pada lingkungan Anda, sedekah mukena diterima, kemudian tidak dipakai, karena bahan atau kainnya membuat gerah dan panas, yang membuat tidak konsentrasi dalam sholat, terlalu menerawang karena tipis. Nah yang menjadi pertanyaan dimana letak keberkahan dari sedekah mukena tersebut bagi si pemberi bila tidak memiliki nilai guna.

Kue lebaran misalnya, kemudian diterima, dimakan, namun kemudian dimuntahin, karena tidak enak dan hanya rasa tepung saja, dan sisanya teronggok dan menjamur, yang akhirnya berada di tempat sampah. Nah dimana letak keberkahan bagi pemberi bila sedekahnya tidak membawa makna?

Dari sini bisa disimpulkan alangkah lebih baik bisa memberi menu yang istimewa atau pemberian yang bagus, yang pada akhirnya bisa memberi kebahagian bagi pihak penerima.

Sedekah memang bebas, namun sebaik-baiknya sedekah adalah sama seperti kita yang memberikannya dan kita juga menginginkannya. Jangan menyedekahkan sesuatu yang kita sendiri tidak mau memakannya, karena pada dasarnya kualitas sedekat tersebut sangat mencerminkan kualitas hati kita.

Kualitas sedekah itu mencerminkan level ketaatan kita pada Sang Maha Kaya, Alloh SWT

Itu sedikit informasi dan catatan tentang "Mewujudkan Keberkahan di Bulan Ramadan dengan Sedekah Berkualitas dan Tepat Sasaran". Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita bahwa memberikan sedekah itu harus yang terbaik dan kita pun menyukainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun