Mohon tunggu...
Firman Fazly
Firman Fazly Mohon Tunggu... Mahasiwa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswa Pendidikan IPS dan minat saya akan pendidikan sangt tinggi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengungkap Fraud dalam Laporan Posisi Keuangan : Fokus Pada Aset, Liabilitas, dan Ekuitas

18 Juli 2025   22:35 Diperbarui: 18 Juli 2025   23:24 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi fraud, sumber : AI Image

Handayani dan Wibowo (2023) menegaskan bahwa salah satu bentuk fraud liabilitas adalah penggunaan entitas khusus (special purpose entities) untuk menyembunyikan kewajiban. Dengan menyusun skema transaksi yang kompleks dan menggunakan entitas anak yang tidak dikonsolidasikan secara benar, manajemen dapat "menyimpan" kewajiban di luar neraca utama. Dalam studi mereka, ditemukan bahwa fraud semacam ini sulit dideteksi tanpa audit investigatif karena tidak semua transaksi dicatat secara eksplisit dalam laporan publik (hlm. 61).

Rismawati dan Fitriani (2020) juga mencatat bahwa keterbatasan auditor dalam mengakses data transaksi non-konvensional, seperti utang barter, utang derivatif, atau utang antar afiliasi, menyebabkan banyak kasus fraud tidak terdeteksi hingga perusahaan mengalami krisis likuiditas. Mereka menyatakan bahwa "tingkat kompleksitas transaksi utang modern saat ini sangat tinggi dan membutuhkan pendekatan audit berbasis risiko untuk mengidentifikasi potensi fraud" (hlm. 50). Dengan demikian, liabilitas merupakan area yang rawan disalahgunakan, terutama ketika akuntabilitas internal lemah dan struktur perusahaan terlalu kompleks.

3. Fraud dalam Ekuitas

Ekuitas merupakan representasi klaim pemilik atas kekayaan bersih perusahaan, dan sekaligus menjadi indikator utama dalam menilai stabilitas modal suatu entitas. Oleh karena itu, fraud pada ekuitas memiliki dampak jangka panjang yang signifikan, terutama terhadap keputusan investasi dan nilai pasar saham. Salah satu bentuk fraud pada akun ini adalah rekayasa saldo laba ditahan melalui manipulasi laporan laba rugi, seperti pengakuan pendapatan fiktif atau penundaan beban.

Menurut Khairina dan Purba (2023), fraud dalam ekuitas sering dikombinasikan dengan fraud dalam aset dan liabilitas untuk membentuk ilusi keuangan yang komprehensif. Mereka menulis, "perusahaan sering memalsukan laba agar ekuitas naik, lalu menggunakan ekuitas tersebut untuk meningkatkan nilai saham dan memperkuat posisi negosiasi terhadap investor" (hlm. 27). Hal ini sangat membahayakan, karena menciptakan siklus manipulasi yang terus berulang dari periode ke periode.

Lebih jauh, Handayani dan Wibowo (2023) mengungkapkan bahwa ada perusahaan yang menerbitkan saham baru tanpa dasar ekonomi riil, hanya untuk menambah modal fiktif. Dalam kasus tertentu, ekuitas juga direkayasa melalui teknik revaluasi aset, di mana nilai aset ditingkatkan untuk menghasilkan surplus revaluasi yang masuk ke dalam ekuitas. "Jika revaluasi tidak didasarkan pada penilaian independen dan transparan, maka itu dapat menjadi celah baru untuk fraud," kata mereka (hlm. 63). Akibatnya, pengguna laporan keuangan menerima informasi yang salah, dan pasar menjadi tidak efisien dalam menilai risiko dan nilai perusahaan.

Epilog

Singkatnya, kecurangan dalam laporan posisi keuangan baik pada aset, liabilitas, maupun ekuitas bukan sekadar persoalan teknis akuntansi, tetapi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap integritas bisnis dan kepercayaan publik. Di tengah meningkatnya kompleksitas transaksi keuangan, fraud kian sulit terdeteksi jika tidak disertai dengan sistem pengendalian internal yang kuat dan audit yang independen. Maka, sudah saatnya perusahaan tidak hanya mengejar pencitraan keuangan yang indah di atas kertas, tetapi juga berkomitmen pada transparansi dan akuntabilitas nyata. Karena di balik angka-angka yang dimanipulasi, tersimpan risiko besar bagi keberlanjutan usaha dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Bibliografi

Handayani, S. M., & Wibowo, A. (2023). Analysis of Financial Statement Fraud Based on Fraud Diamond. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia (JRAKSI), 8(1), 55--67.
https://journal.perbanas.ac.id/index.php/jraksi/article/view/3573

Khairina, M., & Purba, S. (2023). Analisis Fraud pada Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Triangle. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan (JIAKu), 12(1), 19--30.
https://journal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/jiaku/article/view/1086

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun