Mohon tunggu...
Firman Fadilah
Firman Fadilah Mohon Tunggu... Lainnya - Simple man with a simple love.

Never give up!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Kehidupan

11 Juli 2020   05:56 Diperbarui: 11 Juli 2020   05:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Nafasku berembus mengukir asa
Di dinding gua, di tanah gersang, di hutan, di laut, dan di mana-mana
Akulah yang merangkai sejarah, dari kata hingga aksara
Yang tersimpan dalam lembaran kayu tipis
Aku benci karena harus membacanya
Di setiap lembar ada hikayat duka dan nyanyian elegi yang menghantui
Ada pula kisah asmara yang menghanyutkanku dan larut di dalamnya
Akulah yang menciptakan, membuat, dan menanam
Agar waktu berlalu lebih cepat
Akibatnya, aku lupa siapa diriku
Sombong, angkuh, bahkan aku lupa keluargaku
Sahabat, juga semua orang yang mencintaiku
Peperangan dan perdamaian ada dalam genggamanku
Aku pandai berbohong dan menipu, bukan hanya pada orang lain
Tetapi juga pada diriku sendiri
Aku sangat pandai membuang waktu
Hingga aku lupa ke mana tujuanku
Aku lupa mengapa ada di sini
Aku lelah mengingat
Dan seingatku, tiada seorang pun yang setia menyebut namaku
Berangsur wujudku hilang dalam warsa
Pada dinding gua dan tanah gersang
Aku akan berpulang

Tanggamus, 09 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun