Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... CreativePreneur -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Bertekad Hijrah"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rilis Film"Sekar" dalam Menyambut Hari Batik

2 Oktober 2018   06:59 Diperbarui: 2 Oktober 2018   09:42 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FILM PENDEK 'SEKAR' SEBUAH UPAYA DALAM MENJAGA BATIK DAN IDENTITAS BANGSA

Jakarta, 2 Oktober 2018 Dalam rangka memperingatl Harl Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Fourcolours Films dan didukung oleh Baku Budaya Djarum Foundation mempersembahkan sebuah film berjudul Sekar. 

Menampilkan aktris senior Indonesia, Christine Hakim dan blntang muda berbakat Sekar Sari dan Marthlno Lio, film pendek ini memberlkan makna batik yang penuh dengan fllosofi atas kehldupan budaya dan nllai-nilai budaya luhur nenek moyang yang selalu menarlk untuk dltelusurI.

Sejak batik diresmlkan dan dikukuhkan o|eh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009, sudah selayaknya klta berperan aktif dalam melestarikan batik. 

Selama beberapa tahun terakhir, Baku Budaya Djarum Foundation telah melakukan kampanye Hari Batik Nasional melalui media digital dengan kemasan kekinian agar dapat diterima o|eh generasi muda. 

Untuk tahun ini kami mendukung film Sekat ini dlbuat dengan format film pendek dan durasi singkat, namun digarap dengan serius dan menjadi sebuah karya film yang bagus dan indah. Melalui hubungan ibu dan Sekar yang ditampilkan, membawa kita untuk terus berupaya dalam kita menjaga budaya dan batik yang menjadi identitas bangsa ini," ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Film Sekar lni mengangkat kisah seorang perempuan buta bernama Sekar yang menjadikan batik buatan lbunya sebagai seluruh dunianya. la mencintai seluruh bagian dari batik tanpa pernah melihatnya. 

Setiap kali ibunya membuat batik dengan canting dan lilin, la selalu ada di samping ibunya untuk mencium bau lilin, bau pewarna, suara kibaran kain, suara kompor dan cap. 

Lalu ibunya akan memintanya duduk di depannya membiarkan Sekar meraba lilin yang telah la tempelkan dan Sekar akan menebak motif tersebut. Semua tentang batik adalah harmoni bagl Sekar. Dunia adalah batik untuk Sekar dan ibunya.

Sampal akhirnya Sekar bertemu dengan seorang pria pembuat perak yang membuatkannya motif batik. Pria ltu menghidupkan batik dengan cara yang lain. Ibu Sekar sangat mengkhawatirkan hubungan mereka, lbu lngin terus menjaga Sekar seperti la menjaga batik tulisnya. Tapi Sekar bukan sehelai kain, ia lngin menjaga batik dengan caranya sendlrl. Lewat sebuah kain bermotif kawung, ibu Sekar memanjatkan doa dan harapannya.

Bergenre drama dengan durasi 30 menit lni ditulis dan disutradarai o|eh Kamila Andini. Sebelumnya Kamila telah membuat film panjang berjudul The Mirror Never Lies yang di putar di lebih dari 30 International Film Festival serta film The Seen and Unseen atau Sekala Niskal yang telah mendapatkan penghargaan sebagai Best Youth Feature Film di Asia Pacific Film Festival 2017, Grand Jury Prize di Tokyo Filmed 2017 juga Grand Prize kategori Generation Kplus International Jury untuk film berdurasi panjang terbalk dl Berlin International Film Festival 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun