Mohon tunggu...
Firman Hadi
Firman Hadi Mohon Tunggu... profesional -

Tukang jual kecap keliling secara freelance di berbagai terminal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kota “Seribu Satu Warung Kopi”

2 Oktober 2015   21:57 Diperbarui: 3 Oktober 2015   09:59 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kuliah dan sampai sekarang bekerja di kota ujung Sumatera ini, saya tidak ingat lagi berapa Warkop yang saya kunjungi dan tongkrongi. Kalau Ebiet G Ade, lewat lirik lagunya mengatakan “dari pintu ke pintu”, pengejentawahan analoginya dalam siklus saya mungkin bisa begini “Dari Warkop ke Warkop”. Sebagai tempat untuk “ngumpul”, obrol ringan, diskusi dan bersosialisasi dengan kawan-kawan, bahkan juga dalam urusan bisnis, walaupun bisnis kecil-kecilan dan kadang juga proyek “thank you”. Semua dibicarakan disini, di warkop.

Kalau Menteri Susi pernah mengatakan, “Kurangi waktu ngopi di Warkop, dari rata-rata dua jam, menjadi satu jam saja”. yang disampaikannya pada suatu waktu lalu saat acara “Mata Najwa” dilakukan di Banda Aceh, untuk mengajak kaum mudah Aceh agar produktif menggunakan waktu. Sepertinya saran itu belum dapat saya lakukan.

Karena menurut saya duduk di Warkop juga bisa produktif, daripada menghabiskan waktu sekedar menonton tv dirumah atau main game. Nongkrong di Warkop selain bersosialiasi dan diskusi membangun, juga membicarakan hal-hal produktif seperti yang saya katakan tadi. Di Warkop tidak ada batasan tema pembicaraan, semua urusan ada, dari urusan jual kambing, surat tanah, cinta segi empat sampai urusan Politik dan penaklukan juga dibahas disini.

Bagi Aceh, mungkin Warkop adalah wadah untuk bersosialisasi sekaligus hiburan di kala waktu senggang. Sangat positif menurut saya. Lagi pula Bioskop atau sejenis live Night Music Caffe dan hiburan malam lainnya seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia tidak tersedia disini, karena suatu dan lain hal. Barangkali hal inilah yang menyebabkan warung kopi sangat menjamur di kota langganan Adipura ini.

So, "Selamat Hari Kopi Sedunia", 1 Oktober 2015. Minum kopi pada kadar yang tepat adalah sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun