Musim liburan sekolah telah tiba. Akhir Juni hingga pertengahan Juli 2025, anak-anak akan menjalani masa libur sekolah. Sebagai orangtua yang mempunyai dua orang anak perempuan kecil beranjak remaja, saya tentunya ingin mengajak liburan anak-anak saya.
Tapi saat ini saya harus berpikir keras untuk mencari waktu terbaik untuk liburan. Hal ini dikarenakan, terkait dengan proses pendaftaran sekolah yaitu Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang waktunya bersamaan dengan waktu liburan.
Baiklah, terkait waktu liburan kita kesampingkan dulu. Karena setiap keluarga pasti mempunyai waktu kehidupan yang berbeda satu sama lain. Yang ingin saya kemukakan di sini adalah betapa pentingnya merancang liburan yang membahagiakan anak.
Liburan itu penting. Liburan itu adalah salah satu kebutuhan dasar hidup, seperti halnya makan, minum, berpakaian dan bertempat tinggal. Hidup tanpa liburan, bisa membuat kualitas hidup menurun.
Liburan itu berhubungan dengan kesehatan mental. Kita sebagai orangtua, yang rutin bekerja dengan pola jam kerja yang begitu-begitu saja, pasti akan dibuat jenuh dengan rutinitas tersebut. Orangtua yang bekerja dengan membuka usaha sendiri pun, pasti akan ada jenuhnya juga.
Dan anak-anak kita yang bersekolah pun mempunyai ritme hidup tersendiri. Mereka rutin tiap hari berangkat sekolah sejak pagi hingga siang menjelang sore. Aktivitas belajar tersebut dilakukan tiap semester selama kurang lebih tiga hingga empat bulan.
Kegiatan rutin yang berulang, pasti membosankan. Kegiatan rutin tersebut kadang diwarnai tekanan. Semua itu akan membuat mental seseorang bisa lelah.
Jadi, kita semua harus liburan. Karena ini momen liburannya bertepatan dengan liburan anak sekolah, maka liburan anak itu harus membahagiakan si anak.
Ingat, ini liburan anak. Bukan liburan orang dewasa. Jadi pada saat liburan sekolah ini, harus dirancang liburan untuk anak-anak kita.
Memaknai Liburan
Tapi apa sih hakikat liburan itu?Â
Liburan zaman sekarang ini cenderung dibuat ribet oleh berbagai iklan, yang kini berseliweran di layar gadget kita. Malah liburan itu cenderung dibuat mahal.
Liburan itu membutuhkan biaya. Mahal dan murahnya liburan itu tergantung dari rancangan liburan yang dibuat oleh masing-masing keluarga. Rancangan liburan yang membahagiakan anak itu harus berawal dari makna liburan itu sendiri.
Makna liburan yang pertama itu berhubungan dengan pemulihan diri. Rasa bosan, jenuh, murung dan sebagainya, itu tanda-tanda kesehatan mental sedang mengalami penurunan. Semuanya itu bisa terjadi pada anak-anak kita saat bersekolah. Orangtua pun pasti mengalaminya di tempat kerja dan tempat usaha.
Oleh karena itu, perlu ada momen relaksasi, agar tekanan mental tersebut bisa dikurangi bahkan dilepaskan. Sehingga stress akibat aktivitas sekolah dan juga pekerjaan akan hilang jika diisi dengan waktu liburan. Tubuh dan pikiran pun akan segar kembali.
Makna liburan yang ketiga itu, menciptakan dan mempererat hubungan emosional dan sosial. Momen liburan sekolah anak-anak akan menjadi waktu yang tepat untuk mempererat hubungan, khususnya dengan keluarga terdekat (ayah, ibu, kakak, adik). Dengan berlibur bersama akan tercipta kenangan indah keluarga yang tidak terlupakan.
Sedangkan hubungan sosial, adalah peristiwa yang akan didapat si anak saat liburan dengan berjumpa orang-orang baru, baik di saat menuju tempat liburan ataupun di tempat liburan itu sendiri. Anak-anak mungkin akan berkenalan dengan teman sebayanya di tempat liburan dan mereka kemudian saling berinteraksi. Hal ini akan memperkaya batin anak-anak kita.
Makna liburan yang keempat itu, liburan itu harus bisa memberikan hal-hal baru dengan nuansa petualangan bagi anak-anak kita. Saat liburan sekolah, anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan hal-hal baru dan juga menjelajahi tempat-tempat baru.
Kegiatan-kegiatan terkait hal ini seperti berkemah di hutan, jalan kaki menyusuri hutan, mendaki gunung kecil, bermain air di sungai, bermain ombak di pantai, mengunjungi museum, melihat aktivitas nelayan, melihata aktivitas petani, memotret berbagai hal, menggambar dan sebagainya.
Mari Rancang Liburan Anak
Liburan anak-anak harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Dengan memaknai ulang liburan, maka urusan memilih bentuk liburan, bisa dilakukan lebih mudah dan asyik.
Dalam merancang liburan anak, sangat penting untuk mengajak si anak berdialog dan berdiskusi terkait bentuk liburan seperti apa yang akan dilakukan. Si Anak harus diajak belajar juga, menyusun daftar kegiatan dan jadwal selama liburan.
Selanjutnya, terkait biaya liburan, jika anak-anak sudah Kelas 4 SD, usahakan ajak mereka berdiskusi juga terkait transportasi menuju tempat berlibur. Selain itu, tempat menginap di tempat berlibur pun harus dibicarakan. Dengan melihat referensi dari Youtube, semua hal tersebut akan membantu orang tua dan anak-anak dalam merancang liburan yang membahagiakan anak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI