Keju merupakan salah satu produk olahan susu yang memiliki nilai gizi tinggi. Keju kaya akan protein, kalsium, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak. Selain itu, keju memiliki rasa gurih yang khas, sehingga dapat menjadi salah satu pilihan makanan yang dapat meningkatkan selera makan balita dan anak-anak.
Proses pembuatan keju dimulai dengan pemanasan susu hingga suhu tertentu, kemudian ditambahkan enzim rennet atau asam untuk memisahkan dadih (curd) dari whey. Dadih yang terbentuk kemudian dikeringkan dan dipadatkan, serta mengalami proses pematangan dengan bantuan bakteri baik yang akan memberikan rasa khas pada keju. Beberapa bakteri utama yang berperan dalam proses ini adalah Lactococcus lactis, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus, yang membantu fermentasi dan memberikan cita rasa khas pada keju. Untuk keju dengan proses pematangan lebih lama, bakteri seperti Propionibacterium freudenreichii digunakan untuk menciptakan lubang-lubang khas dalam keju Swiss, sementara Penicillium roqueforti digunakan untuk menghasilkan keju biru dengan karakteristik rasa yang unik. Lama pematangan bervariasi tergantung pada jenis keju yang dibuat. Beberapa keju hanya perlu beberapa hari untuk siap dikonsumsi, sementara keju yang lebih keras seperti parmesan bisa memakan waktu hingga beberapa tahun untuk mendapatkan tekstur dan rasa yang sempurna.
Dalam artikel ini, akan dibahas manfaat keju bagi pertumbuhan anak, kaitannya dengan selera makan, serta perannya dalam mencegah stunting. Artikel ini juga akan memberikan panduan tentang cara menyimpan keju yang benar agar tetap berkualitas.
Keju mengandung berbagai nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh balita dan anak-anak dalam masa pertumbuhan mereka. Kalsium merupakan mineral utama dalam keju yang berperan penting dalam pembentukan dan kepadatan tulang serta gigi. Anak-anak yang mendapatkan asupan kalsium yang cukup cenderung memiliki tulang yang lebih kuat dan pertumbuhan tinggi badan yang optimal. Selain itu, keju mengandung protein berkualitas tinggi yang sangat bermanfaat untuk perkembangan fisik anak. Protein adalah nutrisi esensial yang membantu dalam pembentukan otot dan jaringan tubuh.
Vitamin D dalam keju membantu tubuh menyerap kalsium secara lebih efisien. Vitamin ini juga berperan dalam mendukung sistem imun tubuh anak sehingga mereka tidak mudah terserang penyakit. Keju juga mengandung lemak sehat yang penting bagi anak-anak, terutama bagi balita yang membutuhkan energi tinggi untuk aktivitas dan perkembangan otaknya. Keju memiliki kandungan nutrisi yang sangat beragam, dengan rata-rata per 100 gram keju mengandung sekitar 20-25% protein, 30-35% lemak, 15-20% kalsium, serta vitamin D dan B12 dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan harian anak-anak. Selain itu, vitamin B12 dalam keju mendukung perkembangan otak dan sistem saraf yang sehat. Anak-anak yang mengonsumsi cukup vitamin B12 cenderung memiliki daya ingat dan kemampuan belajar yang lebih baik.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua adalah bagaimana meningkatkan selera makan balita dan anak-anak yang cenderung pilih-pilih makanan. Keju dapat menjadi solusi yang efektif karena memiliki rasa gurih yang disukai oleh anak-anak. Keju memiliki cita rasa yang gurih dan tekstur yang lembut, sehingga mudah dikombinasikan dengan berbagai makanan seperti roti, pasta, nasi, hingga sayuran. Hal ini dapat membantu anak-anak yang sulit makan menjadi lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, keju dapat dimasukkan ke dalam berbagai hidangan seperti sup, omelet, sandwich, atau sebagai taburan pada sayuran. Beberapa menu MPASI yang dapat ditambahkan keju di dalamnya antara lain bubur keju wortel, mashed potato dengan keju, nasi tim ayam keju, scrambled egg keju, dan pancake keju pisang. Dengan variasi yang menarik, anak-anak lebih mudah mengonsumsi makanan bergizi. Banyak balita yang mengalami fase sulit makan, sehingga menambahkan keju ke dalam menu makanan mereka dapat membantu meningkatkan asupan kalori dan nutrisi harian yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Keju dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi dan mencegah stunting karena mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal. Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi sering kali tidak mendapatkan cukup kalori dan protein. Keju yang kaya akan protein dan lemak sehat dapat membantu mencukupi kebutuhan energi anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh dengan optimal. Selain itu, kalsium dan vitamin D dalam keju sangat penting untuk pertumbuhan tulang yang optimal. Anak-anak dengan asupan kalsium yang cukup cenderung memiliki tinggi badan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang mengalami defisiensi kalsium. Keju juga mengandung berbagai nutrisi yang berperan dalam mendukung perkembangan otak anak. Lemak sehat, vitamin B12, dan protein dalam keju berkontribusi terhadap kecerdasan dan daya ingat yang lebih baik.
Agar keju tetap segar dan nutrisinya tidak berkurang, penting untuk menyimpannya dengan benar. Keju harus disimpan dalam suhu antara 1C hingga 4C untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat merusak kualitasnya. Keju sebaiknya dibungkus dengan kertas lilin atau plastik wrap sebelum dimasukkan ke dalam wadah tertutup agar tetap lembab dan tidak mengering. Beberapa jenis keju, terutama keju lunak seperti keju mozzarella atau keju krim, sebaiknya tidak dibekukan karena dapat mengubah tekstur dan rasa. Namun, keju keras seperti cheddar dapat dibekukan jika dibungkus dengan rapat. Keju juga sebaiknya tidak disimpan bersama makanan berbau kuat karena mudah menyerap aroma dari makanan lain. Selain itu, selalu periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan keju sebelum dikonsumsi. Jika terdapat jamur yang tidak seharusnya muncul, keju sebaiknya tidak lagi dikonsumsi.
Keju adalah sumber nutrisi yang sangat baik bagi balita dan anak-anak. Kandungan kalsium, protein, lemak sehat, dan vitamin di dalamnya sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tulang, otot, serta perkembangan otak anak. Selain itu, keju dapat membantu meningkatkan selera makan balita dan menjadi solusi dalam pencegahan stunting. Agar manfaatnya tetap optimal, penting untuk menyimpan keju dengan cara yang benar. Dengan memasukkan keju dalam menu harian anak secara seimbang, orang tua dapat mendukung tumbuh kembang yang lebih sehat dan optimal bagi anak-anak mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI