Mohon tunggu...
Firdaus
Firdaus Mohon Tunggu... Editor - Helo! I'm is student of Lambung Mangkurat University. My major is Plant Protection

I'm interested with design graphic!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-Kedaireka, Mahasiswa Fakultas Pertanian ULM Gelar Pembuatan Kompos bersama Warga Desa Wonorejo

26 Juli 2022   09:34 Diperbarui: 26 Juli 2022   09:35 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa, 26 Juli 2022. Mahasiswa Kelompok 43 Kuliah Kerja Nyata-Kerjasama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (KKN-Kedaireka) dari Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2022 yang dibimbing oleh Bapak Nurul Huda, S.Si., M.Si. menyelenggarakan kegiatan praktik pembuatan kompos di Desa Wonorejo, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu.

Kegiatan praktik pembuatan kompos yang diselenggarakan oleh 22 mahasiswa dari kelompok 43 di Desa Wonorejo, bekerja sama dengan warga dalam pelaksanaanya. Salah satunya adalah Kusno sebagai pemateri. Kusno hanyalah seorang lulusan SMP, namun kebiasaan beliau untuk melakukan pengomposan dan bertani hortikultura secara otodidak menjadikan beliau mahir dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para warga baik itu perwakilan ketua RT ataupun Kelompok Tani.

Pengomposan adalah teknik pencampuran sampah dapur atau gulma dengan serbuk kayu atau daun kering yang difermentasi menjadi pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia yang ekonomis, mudah dibuat dan ramah lingkungan. Selain itu, kompos juga sangat penting bagi tanaman, lingkungan, dan masyarakat karena mampu memperbaiki sifat fisik kimia tanah.

dokpri
dokpri

Proses pembuatan kompos dimulai dengan mencacah rerumputan hingga ukurannya kecil dan campurkan dengan daun kering. Lalu, campurkan air cucian beras dengan EM4 dan gula merah cair.

"Bahan yang semakin halus, semakin bagus karena cepat terurai. Asal organik dan sudah busuk maka sudah bisa digunakan. Pemberian air dan gula merah, berfungsi untuk mengaktifkan bakteri yang tidur (belum aktif) itu" ungkap Kusno, ketua RT 16.

Setelah semua bahan siap, campuran gulma basah dan kering yang sudah dicacah, arang yang dihaluskan, kapur dolomit, dedak, serta kohe (kotoran hewan) ayam ras sebanyak dua karung dan tutup dengan terpal hingga rapat.

dokpri
dokpri

"Banyak cara dan proses untuk membuat kompos ini. Pada kegiatan ini, dibuat menggunakan kotak dengan tujuan volume yang dihasilkan bisa banyak, sedangkan kalau membuat sekubik dapat diletakkan tempat lega agar proses pembuatannya lebih enak, seminggu sekali dibalik, dan jika kelembapannya berkurang bisa ditambah air" pungkas Kusno, ketua RT 16.

Proses fermentasi kompos dilakukan tergantung bahan yang digunakan. "Lama tidaknya pembuatan tergantung dengan bahan. Kalau kotoran hewan/ayam itu 45 hari jadi. Kalau ada daun-daun kering dan akar-akaran bisa sampai setengah bulan. Kematangan disesuaikan dengan yang ditanam, misal kangkung setengah bulan aja tanpa fermentasi" jelas Kusno, ketua RT 16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun