Mohon tunggu...
Firda Ayu Nur Arifa
Firda Ayu Nur Arifa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Firda Ayu Nur Arifa, seorang yang memiliki ketertarikan besar pada dunia sastra dan film. Membaca karya sastra menjadi cara untuk memahami berbagai sudut pandang kehidupan, sementara film menjadi medium untuk merasakan cerita melalui visual dan suara.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Makna Simbolisasi dalam Puisi "Sajak Matahari" Karya WS Rendra

17 Juni 2025   08:00 Diperbarui: 17 Juni 2025   08:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Interpretasi Awal

Dalam pembuatan puisi, seorang penyair akan memilah kata atau diksi yang sesuai dengan tema. Pemilihan diksi tersebut dapat dimaksudkan untuk memunculkan keindahan maupun untuk memberikan makna tertentu secara tersirat. Puisi sebagai salah satu karya sastra berperan sebagai sarana meluapkan perasaan, pemikiran, serta pengalaman yang dialami oleh penyair. Selain itu karya sastra juga dapat berperan sebagai sarana kritik sosial, maka dari itu terkadang maknanya akan disembunyikan dalam suatu simbolisasi. Simbolisasi sudah lazim digunakan oleh para penyair sehingga menjadikan puisi tidak hanya sebatas teks untuk menghibur pembaca, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam (putri, 2025).

Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam simbolisasi pada puisi terkadang memerlukan interpretasi yang berkaitan dengan pengetahuan pembaca atau penikmat karya sastra. Hal ini menyebabkan interpretasi pada puisi dapat berbeda setiap orangnya bergantung pada pemahamannya terhadap diksi. Puisi "Sajak Matahari" karya WS Rendra memiliki jumlah bait sebanyak empat yang dipenuhi dengan simbolisasi terkait isu sosial yang terjadi di sekitarnya.

Analisis - Deskripsi 

Dalam puisi berjudul "Sajak Matahari", WS Rendra banyak menggunakan simbolisasi untuk mengungkapkan pemikirannya. Misalnya pada bait pertama terdapat kata matahari dan pelangi yang penuh akan sarat simbolisasi dan metafora. "Matahari" menjadi simbolisasi munculnya perasaan ingin kebebasan dan menuntut keadilan dari dalam diri seseorang. Sedangkan "Pelangi" merupakan simbolisasi mengenai harapan akan datangnya kebahagiaan setelah diterpa oleh berbagai kesulitan.

Pada bait kedua berfokus pada penggambaran situasi yang dihadapi masyarakat pada suatu masa. Hal ini dibuktikan dengan adanya penggunaan simbolisasi pada larik Kakimu terbenam di dalam lumpur//Kamu harapkan beras seperempat gantang/dan di tengah sawah tuan tanah menanammu// Larik tersebut merupakan simbolisasi dari adanya kesulitan dalam hidup sehari-hari serta adanya ketimpangan atau ketidakadilan antara strata sosial bawah yang miskin dan tertindas dengan strata sosial atas yang lebih berkuasa.

Dalam bait ketiga dijelaskan mengenai bagaimana masyarakat mulai melakukan perlawanan atas ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat. Hal ini ditunjukkan pada larik Satu juta lelaki gundul!/keluar dari hutan belantara/ serta pada larik Mata mereka menyala/tubuh mereka menjadi bara/dan mereka membakar dunia//. Lalu pada bait keempat diterangkan mengenai kespiritualan yang disimbolkan dengan cahaya yang berasal dari Sang Krishna, bermakna adanya pencerahan, inspirasi, serta pemahaman. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu/ larik tersebut bermakna bahwa cahaya yang datang dapat menjadi rahmat karena mengangkat ketidakadilan yang terjadi serta sebagai kutukan terhadap orang-orang yang berbuat tidak adil.

Evaluasi

Puisi "Sajak Matahari" karya WS Rendra banyak menggunakan makna simbolisasi dalam pemilihan diksinya, sehingga diperlukan interpretasi untuk dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya. Pada interpretasinya, isi puisi tersebut bagaikan perjalanan untuk mengatasi ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat. Puisi ini membangkitkan pemikiran dan pemahaman terkait hak asasi manusia serta keadilan dalam kehidupan. WS Rendra sebagai pengarang dari puisi tersebut berhasil menyusun diksi hingga menghasilkan puisi yang tidak hanya indah untuk dibaca, tetapi juga memiliki makna mendalam yang tersembunyi dibalik diksi tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun