Mohon tunggu...
Firda Amellia Fitrian
Firda Amellia Fitrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPG Prajabatan 2023 Gelombang 1

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penghayatan terhadap Nilai-nilai Pancasila di Sekolah

18 November 2023   15:25 Diperbarui: 18 November 2023   15:46 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nursyamcentre.com/artikel/opini/identitas_kita_harus_bangsa_indonesia_

Nilai kebinekatunggalikaan merupakan salah satu nilai khas manusia Indonesia yang berarti manusia Indonesia memiliki nilai menghargai keberagaman yang ada, seperti suku, ras, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Observasi yang saya lakukan di tempat saya PPL, yaitu di SMPN 4 Kota Cirebon telah menerapkan kebinekatunggalikaan. Hal tersebut dapat dilihat ketika saya melakukan observasi bersama guru pamong. Guru tersebut menyampaikan bahwa peserta didik di sekolah berasal dari suku dan budaya yang berbeda. Namun, peserta didik tetap berteman baik tanpa melihat dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik lainnnya. Selain itu, meskipun mayoritas warga sekolah muslim, tetapi peserta didik nonmuslim tetap berteman baik tanpa terlihat perbedaan yang memisahkan mereka.

Berdasarkan Pancasila dari sila pertama sampai sila ke lima, yaitu Lima sila Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengajarkan pentingnya nilai-nilai luhur dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang telah diterapkan di di SMPN 4 Kota Cirebon.

Kegiatan di Sekolah. Dokpri
Kegiatan di Sekolah. Dokpri

Sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Peserta didik melaksanakan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran. Mengaji dan membaca asmaul husna bersama di pagi hari. Setiap hari Jumat mengaji yasin bersama di lapang. Melaksanakan salat zuhur bersama di masjid. Setiap hari Jumat, peserta didik laki-laki melaksanakan salat Jumat sesuai jadwalnya masig-masing. Saling menghargai dan menghormati terhadap perbedaan kepercayaan yang dianut oleh setiap warga sekolah.

Sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Di SMPN 4 Kota Cirebon setiap pagi melaksanakan kegiatan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun), guru yang telah dijadwalkan akan menyapa dan memberikan salam kepada peserta didik yang datang ke sekolah. Selain itu, guru juga menerapkan nilai kebhinekatunggalikaan karena pada saat pembelajaran dilaksanakan, guru memandang semua peserta didik sama tanpa mengistimewakan salah satu peserta didiknya, semua peserta didik diperlakukan secara adil. Peserta didik juga diajarkan untuk menaati tata tertib yang ada di sekolah agar tercipta kerukunan menciptakan suasana sekolah yang aman dan tertib.

Sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Setiap hari Senin, guru, peserta didik, dan warga sekolah lainnya melaksanakan upacara bendera merah putih untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah pupus. Peserta didik juga diajarkan untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan latar belakang yang ada. Kemudian warga sekolah harus berpartisipasi dalam kegiatan gotong royang, gotong royog yang dilakukan di SMPN 4 Kota Cirebon yaitu untuk menjaga lingkungan sekolah karena sekolah tersebut melaksanakan program adiwiyata. Maka dari itu, warga sekolah, harus bergotong royong untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, sehat, dan indah.

Sila keempat, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Guru mengajarkan untuk selalu berdemokrasi secara adil, tidak melakukan kecurangan, menghormati hak suara setiap individu, dan tidak mudah terprovokasi. Menghormati pemimpin yang terpilih sebagai bentuk pengakuan atas otoritas yang sah. Peserta didik juga harus aktif berpartisipasi dalam bermusyaarah, sikap aktif dalam musyawarah dan memberikan pendapat konstruktif untuk mencapai keputusan bersama yang lebih baik.

Sila kelima. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Guru tidak pernah membeda-bedakan peserta didik, begitu juga dengan peserta didik yang tidak pernah membeda-bedakan dalam pertemanan sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan di SMPN 4 Kota Cirebon. Sekolah sering kali melaksanakan kegiatan sosial, seperti kegiatan Bakti Sosial (BAKSOS), egiatan tersebut melibatkan peserta didik dan guru dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan yang diberikan bisa berupa sembako, obat-obatan, peralatan kesehatan, dan lain-lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun