Mohon tunggu...
Maghfirah SPd
Maghfirah SPd Mohon Tunggu... Guru - Hidup hanya sekali jadikan segalanya itu berharga.

Percaya diri itu penting untuk mencapai sukses mu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cut Nurul A'la (Do Da Idang)

17 Oktober 2019   14:50 Diperbarui: 17 Oktober 2019   16:04 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

LEGENDA DO DA IDANG (CUT NURUL A'LA)

PENULIS : MAGHFIRAH, S.Pd

Allahi hai do doda idang
Rangkang di blang tameh Bangka
Beurijang rayeuk putroe seudang
Tacok pulang abang gata

Allahi hai do doda idang
Ticem subang jipoe meugisa
Asai beutoi niet lam badan
Teuntee Tuhan bantu gata

Begitulah lirik lagu dalam link Youtube saya yang menceritakan tentang kerajaan Peurelak pada masanya yang mengundang keingin tahuan kita terhadap segala peristiwanya didalamnya. Akhir 2011 lagu ini dibuat dengan gubahan lirik oleh Musnadar Musisi asal Aceh Timur yang dekat dengan tempat cerita dalam lagu ini. Beikut mari kita bacakan cerita tentang Cut Nrurl A'la.

Putri Nurul A'la merupakan suatu cerita sebuah peradaban dimana saat perkembangan penyebaran Ajaran Islam yang pertama di Peureulak yang merupakan Islam pertama di Asia Tenggara Abat Ke 6 Hijriah atau 12 Mesehi pada masa kekuasaan Sultan Abdul Syah, pimpinan kerajaan peureulak yang didampingi Istri tercintannya Putri Syarifah Azizah, sangat disangkan sudah memasuki masa 10 tahun pernikahan Sultan bersama Putri Syarifah Azizah kedua pasangan tersebut belum dikaruniai anak.

Kerajaan Islam Peureulak pada abad ke 6 Hijriah atau 12 Masehi, Sultan Abdullah Syah pemimpin kerajaan peureulak yang didampingi pemaisurinya Putri Syarifah Azizah.

Namun sayang sudah berjalan 10 tahun usia pernikahannya kedua pasangan ini belum juga di karuniai anak, kemudian merekan berdua bernazar dengan memohon kepada Allah "Ya Allah Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami seorang anak, sebagai tanda syukur kami kepaga Mu Ya Allah, disaat turun tanah (istilah tepung tawar) nanti akan kami mandikan ditepi laut dengan acara Khanduri untuk fakir miskin dan anak yatim", Begitu meraka bernazar dengan harapan Allah mengabulkan permintaanya.

Taklama kemudian tuan putri Syarifah Azizah istri Sultan Abdulah Syah di karuniai seorang anak putra yang diberinama Banta Ahmad, kemudian berselang selama 2 tahun Sultan kembali dikaruniai anak lagi adiknya Banta Ahmad yang diberikan nama Putri Nurul A'la, setelah abang Nurul A'la yakni Banta Ahmad anak pertama Sultan berusia 4 tahun usia putrid Nurul A'la sudah memasuki 2 tahun.

Saat ini Sultan dan Istrinya tiba saatnya melaksanakan Nazar niat sebelumnya merekan inginkan disaat memohon kepada Allah untuk dapat dikaruniai anak, untuk memandikan Banta Ahmad ditepi Laut, tak diduga sebelumnya tiba-tiba datang seekor ikan Hiu yang sanagt besar langsung menerkam Banta Ahmad, dengan sekejabnya si Hiu pun hilang dari penampakan menuju laut lepas.

Ketika itu susasanapun menjadi kacau balau dengan kepanikan, Ibunda Banta Ahmad hanya mampu menangis kesedihan meratapi Putra pertamamnya hilang ditelan hiu ganas, " tolong anak saya sudah dibawa ikan, tolong begitulah teriakan sang ibunda. Kemudian para ahli nujum yang hadir di acara tersebut menasehati tuan putrid Syarifah dan Sultan, "wahai tuan Sultan dan tuan Putri janganlah risau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun