Mohon tunggu...
Fiqih P
Fiqih P Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Semarakkan literasi negeri

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jomblo di Toilet Umum

29 November 2017   21:33 Diperbarui: 29 November 2017   21:51 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, jombloku yang menahun tak membuatku menyerah. Hanya cara inilah yang dapat kulakukan agar tak lagi jomblo.

Jika mengiklankan di sosial media aku sangat malu. Lebih baik aku mengiklankan di toilet umum. Pikirku singkat.

Aku pulang ke rumah. Kebetulan mbak Tia tak di rumah. Aku menyelinap ke kamarnya. Kuambil baju gamis dan hijabnya. Taaraaaaa..... akupun menjelma menjadi muslimah.

Bekas kumis dan janggutku yang tampak tipis kini sudah tak terlihat. Ya, aku menutupnya dengan masker. Hal ini semata-mata hanya untuk iklan nomor kontak di toilet umum wanita.

Tak ada yang mencurigaiku.Terlebih tubuhku langsing dan tak terlalu tinggi. Kostumku sama sekali tak tercurigai. Kali ini harus berhasil.

Ups!!! hampir saja. Sepedamotorku harus diganti. Tenang... masih ada sepedamotor automatic punya mbak Tia.


Aku kembali ke SPBU. Dengan mudah aku terobos masuk hingga ke dalam toilet wanita. Oke, aku mulai beraksi. Tapi, pulpen mana pulpen?.

Ah sial. Aku kelupaan membawa pulpen. Ada swalayan kecil di SPBU.

"Berapa mbak?" tanyaku di kasir. Tapi mereka memandangku heran. Ups, ternyata suaraku ngebas. Masih terdengar suara laki-laki. Mati aku.... Akupun bergegas kabur, sebelum jati diriku terbongkar.

Ahhhh. Akhirnya aku bisa masuk di toilet wanita dengan selamat. Akupun mulai menulis.

"08526299****, aku Rahmad. Buat cewek-cewek yang masih singgle boleh dong kenalan sama aku yang 100% jomblo. Aku lelaki yang setia, baik hati dan tidak sombong. Soal penghasilan sudah mencukupi. Ini cuma buat cewek yang serius aja. Hubungi yaaa," tulisku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun