Mohon tunggu...
Fiqhifauzan Firdaus
Fiqhifauzan Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cirebon, Jawa Barat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjelang Pertemuan Tahunan G-20 di Fukuoka

8 Juni 2019   14:09 Diperbarui: 8 Juni 2019   14:13 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Isu Lain


Dalam Forum G-20 tahun ini juga masih akan terus membahas kehati-hatian dalam menyikapi perang dagang antara Amerika Serikat dan China. 

International Monetary Fund (IMF) mengkalkulasi bahwa kebijakan tarif terbaru antara Amerika Serikat dan China akan memotong 0.5 persen perekonomian global di tahun besar. 0.5 persen poin ini setara dengan 455 Milyar US Dollar atau lebih besar dari nilai perekonomian Afrika Selatan.

Forum kali ini masih terus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan dagang diantara keduanya. 

Di minggu ini, India dan Australia harus memotong suku bunga mereka untuk melindungi dari dampak perang dagang. Sementara negara kita, Indonesia sudah menaikan suku bunga sebanyak 6 kali hingga kini mencapai 6%.

Banyak pihak beranggapan apabila perang dagang tidak segera diselesaikan, maka akan terjadi secara permanen. Donald Trump dan Xi Jinping adalah dua sosok kunci yang dinilai mampu menghentikan perang dagang ini. Bisa dikatakan, menunggu hingga salah satu atau keduanya lengser.

Sementara itu, forum G-20 tahun ini juga membahas mengenai langkah penguatan untuk melawan pencucian uang yang digunakan untuk mendanai para teroris global. Para teroris saat ini mendanai aktivitas mereka dengan menggunakan crypto-asset. 

G-20 akan mencari kesepakatan untuk mencegah penggunaan cryptocurrency yang digunakan untuk mendanai para teroris. Para petinggi G-20 mengharapkan untuk menggunakan teknologi artificial intelligence untuk mendeteksi transaksi-transaksi mencurigakan.

Tahun ini, G-20 juga akan membahas mengenai tantangan dari banyaknya usia lanjut di berbagai negara. Paska terjadinya bonus demografi di berbagai belahan dunia, maka jumlah usia lanjut di dunia pun bertambah. Mereka akan mendapatkan prioritas, terutama dalam penyediaan fasilitas kesehatan dan aktivitas setelah pensiun.

Selain itu, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral akan terus meningkatkan tingkat inklusi keuangan di negara masing-masing. Terhubungnya setiap orang dalam sistem keuangan (akses keuangan, seperti: Bank) diharapkan akan mampu membantu dalam pencegahan atau pun penanganan krisis. Selain itu, akses keuangan menyeluruh diharapkan mampu meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca juga: https://www.kompasiana.com/fiqhifauzan28114/5cf4bffcc01a4c3cf57ab392/urgensi-mawas-diri-demi-stabilitas-sistem-keuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun