Mohon tunggu...
Fiorenisa Kartika
Fiorenisa Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pariwisata UGM

Saya suka travelling keliling Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bandung dengan Segala Kenangan di Dalamnya

15 Juni 2022   15:41 Diperbarui: 15 Juni 2022   15:43 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakmie Tjo Kin (Dokpri)

Dahulu saya selalu melakukan perjalanan hanya seorang diri, tetapi saat ini saya bisa berangkat dengan teman-teman kuliah dan saya sangat senang karena saya menganut "Perjalanan bukan tentang tempat yang indah, tetapi dengan siapa kita kesana". 

Bandung adalah salah satu kota yang berhasil membuat saya terus ingin kembali, dengan banyaknya wisata kuliner dan event menarik yang dimiliki. 

Kali ini tujuan utama dari perjalanan saya dan teman-teman yaitu untuk menghadiri suatu konser bernama Now Playing Festival. Saya berangkat berempat menggunakan kereta Lodaya, dengan jam keberangkatan di Stasiun Tugu pukul 19.35 dan tiba di Stasiun Bandung dini hari yaitu pukul 03.30. 

Sepanjang perjalanan di kereta kami memanfaatkan waktu untuk istirahat karena event yang akan kita datangi berlangsung besok siangnya pada pukul 13.00. 

Untuk menghantarkan tidur agar semakin nyenyak, saya mendengarkan beberapa music RnB dan jazz sebelum saya terlelap dan tidak menyangka sudah tiba di tujuan. Kami berempat langsung bergegas menuju hotel di daerah Pasteur, untuk istirahat sejenak dan bersiap menghadiri konser tersebut. 

Now Playing Festival adalah event tahunan yang tahun kemarin atau tepatnya tahun 2021 sempat off karena pandemic, itulah mengapa saat diselenggarakan lagi saya dan teman-teman tidak berpikir panjang untuk langsung membeli tiketnya. 


Kami berangkat pada pukul 12.00 dan setelah sampai ditujuan ternyata benar-benar ramai. Suasana seperti ini sudah lama sekali saya tidak rasakan mengingat, semenjak adanya covid semua menjadi serba online dan pergerakan langsung pun sangat terbatas. 

Hari itu, kami sangat menikmati siang menuju malam ditemani dengan beberapa musisi besar Indonesia seperti Ardhito Pramono, Pamungkas, Raisa, hingga Dewa 19, yang membawakan lagu-lagu hits mereka. Kami juga meluapkan kebahagiaan dengan ikut bernyanyi bersama bahkan bergoyang dengan alunan musik yang disajikan. 

Hari kedua di Bandung, kedua teman saya yang lain memutuskan untuk kembali ke Jogja lebih awal karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, dan tersisalah saya dan satu teman saya bernama Safira. 

Saya bersama Safira memutuskan untuk mengawali petualangan hari kedua dengan sarapan di salah satu bakmie otentik yang cukup terkenal di Bandung bernama Bakmie Tjo Kin. Letaknya di Jl. Cihapit No. 18, Kota Bandung, persis di tikungan. 

Dekorasi tempatnya pun cukup unik, sangat memberikan kesan oriental karena ingin pelanggannya bisa menyantap bakmie secara lebih special. Jenis bakmie yang ditawarkan ada dua yaitu bakmi dengan mie kecil dan lebar dengan pilihan topping yang beberda pula. 

Selain menu utama bakmie, Bakmie Tjo Kin juga menjual menu tambahan lain yang bisa menambah kenikmatkan, seperti siomay dan bakso goreng. 

Saya dan Safira memilih bakso goreng untuk menjadi pelengkap, tidak disangka dengan warung yang tidak begitu besar dan harga yang yang tergolong terjangkau bakmie yang disajikan memiliki cita rasa bintang lima. Manis, asin, gurih dengan tekstur mie yang kenyal berhasil membuat saya jatuh cinta pada suapan pertama. 

Namun, tidak puas dengan Bakmie Tjo Kin, saya melanjutkan perjalanan wisata kuliner dengan mengunjungi dimsum halal yang cukup terkenal di Bandung. 

Dimsum tersebut bernama Dimsum 9 Ayam, yang terletak di Jl. Pasar Kaliki No. 170, Kota Bandung. Pilihan dimsum yang disajikan pun sangat beragam mulai dari siomay, hakau, lumpia bahkan terdapat pula makanan berat seperti mie, bubur, dan sup. 

Tidak hanya dikukus, terdapat pula pilihan digoreng untuk kamu yang ingin mendapatkan tekstur crispy dari kulit dimsum. Saya memutuskan untuk membeli siomay ayam dan hakau dengan harga masing-masing 22 ribu dan 23 ribu. 

Isian udang di dalam hakau cukup besar dan fresh, sedangkan untuk siomannya sendiri tidak salah jika menu ini menjadi menu andalan karena teksturnya yang tidak terlalu halus dan cita rasa yang pas membuat tidak cukup jika kita hanya memesan satu porsi saja. 

Dimsum 9 Ayam (Dokpri)
Dimsum 9 Ayam (Dokpri)

Hari pun berganti, dan tidak terasa ini adalah hari terakhir saya dan Safira di Kota Kembang ini. Untuk menutup perjalanan singkat kali ini, Braga adalah tujuan akhir yang saya dan Safira pilih. 

Banyak yang bilang jika belum lengkap rasanya kalau ke Bandung tapi tidak mampir ke Braga, dan saya sangat setuju. Dengan banyaknya toko dan suasana bangunan di sekitar jalan braga  yang "Bandung banget" membuat saya puas untuk menghabiskan waktu terakhir saya di sini. 

Saya mampir ke beberapa caf di sekitar Braga untuk membeli sedikit camilan dan minuman. Saling bercerita tentang kehidupan dengan suara rintikan hujan dan secangkir teh hangat di Jalan Braga menjadi kenangan yang tidak bisa saya lupakan dan sekali lagi Bandung berhasil membuat saya rindu untuk kembali meskipun belum 24 jam meninggalkan kota penuh kenangan tersebut. Terima kasih Bandung, sampai jumpa lagi di hari indah lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun