Mohon tunggu...
Fingga Martin
Fingga Martin Mohon Tunggu... Penulis - Penyair Jalan

CP: fingga.martin86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpaku Bayangmu

27 Juni 2019   14:39 Diperbarui: 27 Juni 2019   14:53 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: twitter.com/afeeqayusof

Ragaku nyaris terhisap cahaya rembulan,

Sebelum pagi dan malam yang tak terlintas terang.

Binar matanya tenggelam di antara perbatasan,

Tapi bayangmu,

Ke mana cinta ini hendak berlari?

Sedang aku terpaku saat sedia untuk pergi.

Jiwaku terkunci tanpa belenggu,

Bahkan tersungkur lebih jauh.

Lebih dalam dari rasa yang sempat bertemu.

Dan kini kuamati dua rindu yang membeku,

Lalu sejuta bahasaku semakin membisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun