Mohon tunggu...
Finaira Kara
Finaira Kara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Seorang INFP yang ingin berbagi lewat tulisan. Baru menjadi ibu rumah tangga yang berusaha membagi waktu untuk menulis dan membuat konten di media sosial. Bekerja sebagai content writer di perusahaan nirlaba tentang keluarga dn parenting islami.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kopiwriting: Sinergisitas untuk UMKM Mengglobal dalam Era Ekonomi Digital

13 September 2019   19:42 Diperbarui: 13 September 2019   20:05 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Blogger Kompasiana yang turut hadir dalam acara bersama CEO Kompasiana (Nurulloh)

Sebenarnya dalam penanganan UKM agar mengglobal adalah dengan memanfaatkan teknologi digital yang bisa digunakan siapa saja, dengan jangkauan yang lebih luas. Juga dengan adanya kerjasama dari perusahaan ekspedisi yang sanggup menjadi, "rantai pasok terdepan di dunia."

Hal ini dianggap seksi oleh Pak Windhiarto Yudistiro, selaku Head of Sales Marketing JNE Malang, yang telah menggeluti dunia logistik bertahun-tahun. Ia turut menjelaskan bahwa JNE hadir dengan beragam inovasi yang siap menjadi bagiam dari sinergi untuk mengglobalkan UMKM, dan memberikan harga yang ramah dan proses mudah tanpa riweh, meskipun melakukan pengiriman internasional.

"Biar bisa ekspor ramai-ramai dengan JNE," ungkap Pak Adis, sapaan akrab dari Pak Windhiarto.

Foto bersama narasumber Kopiwriting dengan CEO Kompasiana. - dokpri
Foto bersama narasumber Kopiwriting dengan CEO Kompasiana. - dokpri
Kebayang, dong, mahalnya biaya ekspor/impor barang ke/dari luar negeri? Fin sendiri lumayan kelabakan kalau harus kirim atau beli buku ke/dari luar negeri. Meskipun bisa menunggu terbitan di Indonesia, tetapi kalau nggak update, nggak seru, dong. Belum lagi dokumen ini dan itu, biaya ini dan itu. Yang mengejutkan, sebenarnya, Fin baru tahu, sih, soal adanya pengiriman Rawon Rampal (yang pasti sudah pada tahu, kan? Kalau belum, yuk, main ke Malang.) melalui kurir ekspedisi JNE. Wagelaseh! Itu berkuah, loh, dan jangka waktu si kuah kan ... menuntut untuk sampai dengan cepat. Hal ini dilakukan untuk membantu dalam pengenalan produk UMKM ke pasar yang lebih luas dan tinggi lagi.

Nah, kan? Tenaga pengiriman sudah mendukung, tinggal pelaku UKM yang harus melek teknologi dan prosesi digitalisasi supaya bisa go internasional. Bagaimana? Dari sisi branding inilah, saat ini diperlukan. Branding dengan apa? Kisah yang terjadi di balik produk tersebut, karena saat ini orang-orang hampir selalu membeli cerita dari sebuah produk daripada produk itu sendiri. Produk dengan tampilan dan cerita menarik, juga rasa yang eksklusif akan lebih laku di pasaran.

Menanggapi hal ini, pelaku UKM harus mengenali keberadaan dan kepentingan content creator yang dapat membantu untuk mengisahkan produk mereka, sehingga dapat memberikan branding dan mengenalkan produk ke pasar yang levih jauh. Win-win solution, lah, dengan kebutuhan content creator juga. Cmiw, hihhi.

Selain itu, pemerintah dan berbagai bidang terkait, haruslah menemukan formula, dalam menemukan solusi, melakukan pendampingan, karena UMKM perlu pendampingan terus menerus agar bisa menjadi bisnis yang sempurna. Dan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan menjadi ekonomi kreatif, dari ekonomi tradisional ke ekonomi digital, dari ekonomi lokal ke ekonomi internasional.

Foto bersama Blogger Kompasiana yang turut hadir dalam acara bersama CEO Kompasiana (Nurulloh)
Foto bersama Blogger Kompasiana yang turut hadir dalam acara bersama CEO Kompasiana (Nurulloh)
#Tabik

#BloggerJomblo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun