Mohon tunggu...
Fina Alfaeni
Fina Alfaeni Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan Pembisnis Online

Teruslah belajar bekerja dan berkarya 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Durhaka yang Masuk Syurga

29 Juni 2022   08:59 Diperbarui: 29 Juni 2022   09:00 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dahulu kala, hiduplah seorang laki-laki yang durhaka dan fasik dari kalangan Bani Israil. Penduduk setempat ingin agar la pergi dari desanya. Mereka berdosa kepada Allah.

Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa bahwa di kalangan Bani Israil terdapt seorang pemuda fasik yang harus di usir dari kampungnya, agar mereka tidak ikut terseret ke neraka.

Nabi Musa datang dan mengusirnya. Pemuda itu pergi ke salah satu desa. Atas perintah Allah pemuda itu diusir lagi oleh Nabi Musa..

Akhirnya ia pergi ke sebuah gurun gersang, sebuah tempat yang belum ada makhluk, tak ada burung dan tak ada binatang buas. Ia jatuh sakit, tanpa ada yang membantunya. Di atas pasir ia terjatuh.

Saat sakit tersebut ia mengeluh, "Wahai Tuhan, andaikata aku dalam pangkuan ibu pastilah ia menyayangiku, ia akan me nangisiku atas kehinaanku. Andaikata Ayahku ada di sisiku pastilah akan menolongku, memandikanku, mengkafaniku. Andai kats istriku di sisiku pastilah ia menangisi kepergianku.

Andaikata anak-anakku ada di sini pastilah mereka akan menangis di belakangku dan berdoa : Ya Allah, ampunilah orang tuaku yang asing, lemah, suka maksiat, fasik, yang diusir dari kota

ke kota lain, dari kota ke desa lalu dari desa terdampar di gurun gersang. Ia mati menuju akhirat dalam keadaan putus asa kepada semuanya kecuali rahmat Allah.

Laki-laki itu meneruskan, "Ya Allah jika kau putuskan aku dari ibuku, anak-anakku, istriku, maka jangan kau putus dari rahmat-Mu. Hatiku terbakar karena berpisah dengan mereka, jangan Kau bakar aku dengan api-Mu karena maksiatku."

Allah lalu mengirim bidadari yang serupa ibunya, bidadari lain serupa istrinya dan anak-anaknya, mengirim malaikat yang serupa ayahnya. Mereka semua duduk di sisinya dan meratapinya, seakan-akan anaknya, istrinya, ibunya dan ayahnya hadir di sisinya.

Hatinya menjadi tenang. "Ya Allah, jangan putuskan aku dari rahmat-Mu. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

In pun mati menghadap ke hadirat Allah dalam keadaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun