Mohon tunggu...
R
R Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

None.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel "Setelah Dia Pergi"

27 Januari 2020   06:00 Diperbarui: 27 Januari 2020   06:28 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas buku

Judul                   : Setelah Dia Pergi
Penulis              : Dedy Chandra Haludin
Penerbit            : Qultum Media
Tahun Terbit  : Cetakan pertama, Juni 2019
Tebal                  : 246 halaman
ISBN                   : 978-979-017-427-6
Harga                 : Rp. 69.000
Peresensi           : Muhamad Alfin Afrizal

Novel ini merupakan novel fiksi dengan beragam makna disetiap sub bab ceritanya. Novel ini sangat cocok bagi kalian yang susah melupakan seseorang yang dimana dulunya orang tersebut sangat bermakna dalam kehidupan kalian.

Cerita dalam novel ini diawali dengan laki -- laki yang bernama Fatih, pria yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan kekasihnya , Astrid.

Ia tak bisa lagi menangis. Air mata dan kemarahannya seolah telah habis siang tadi, saat dia tahu kalau selama ini Astrid telah menjalin hubungan dengan pria lain, dan parahnya ini terjadi untuk ketiga kalinya, dengan pria yang sama.

Fatih selalu memberi Astrid kesempatan untuk berubah dan mengakhiri hubungan terlarangnya itu, namun tetap saja, Astrid seolah tidak bisa benar -- benar mengakhiri hubungannya dengan sang pria.

Fatih mencoba berusaha tidur pada malam itu, dan dengan semua keletihan hati yang melandanya sepanjang hari, dia pun akhirnya bisa tidur juga.

Pada suatu malam, Fatih sedang berada di sebuah caf di jalan Braga bersama dua orang teman. Mereka bertemu untuk membicarakan rencana pengembangan bisnis baru. Tepat pukul 9 malam, tiba -- tiba ada pesan Whatsapp masuk dari nomor Astrid. Astrid mengabarkan kalau dirinya mengalami kecelakaan. 

Fatih tersontak kaget dan ia meminta izin kepada kedua temannya karena ada urusan mendadak. Fatih pun memacu kendaraannya menuju tempat yang dikabarkan Astrid. Ia tidak peduli lagi dengan kejadian satu bulan lalu. Ia mengesampingkan rasa sakit hatinya yang sebenarnya belum juga sembuh. Baginya, keselamatan Astrid lebih penting daripada perasaannya sendiri. Bagaimanapun Fatih tidak bisa pura - pura tidak peduli.

Setelah kejadian itu, usaha Fatih melupakannya menjadi sia -- sia. Malam itu setelah salat magrib, Fatih memutuskan untuk iktikaf di masjid dekat kontrakannya. Tiga bulan ini ia terus -- terusan merasa gelisah. Waktu salat isya tiba, muadzin mengumandangkan azan dengan lantunan yang menyentuh hati Fatih. Malam itu, imam yang memimpin salat adalah Ustadz Ami. Seorang ustadz yang Fatih kenal baik, meskipun sudah cukup lama tidak ditemuinya, karena ustadz tersebut tinggal di komplek berbeda dengan komple kontrakan Fatih.

Seusai salat isya, Fatih menemui ustadz Ami dan ingin mengajak berbincang tentang masalahnya. Ia mengaja ustadz ami ke kontrakannya. Setelah tiba, ia menawarkan ustadz Ami air minum, Fatih pun memulai ceritanya. Fatih menceritakan kisah yang dialaminya dengan Astrid kemarin, tentang peristiwa -- peristiwa yang ustadz Ami harus tahu supaya bisa memahami kondisi Fatih sekarang, khususnya pada bagian ketika Astrid ketahuan selingkuh dan saat Fatih mengatarkannya ke dokter. Seusai berbincang, Fatih mengantarkan ustadz Ami ke depan kontrakan. Nasihat ustadz Ami baru saja didengarnya sangat mengena di hatinya. Fatih memutuskan, ia harus bertemu Astrid untuk yang terakhir kalinya, sekaligus untuk benar -- benar mengakhiri cerita cinta mereka yang masih saja terus berlanjut hingga detik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun