Kadang Tuhan jahat, memisahkan diriku dengan seseorang yang membuat putih dari keabu-abuan yang Aku miliki. Kadang Tuhan baik, menunjukan realitas yang menyakitkan kepada diriku yang acuh tak acuh ini. Kadang Tuhan jahat dan baik di waktu yang sama, Dia memberikan Aku sebuah harapan bernama Narista, lalu mengambilnya. Atau mungkin Aku saja yang terlalu idealis? Ah sudahlah.
Narista, sampai jumpa besok.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!