Akibat grafik pandemi global coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang terus saja meningkat, Pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona di wilayah Indonesia khususnya daerah Jawa dan Bali. Sehingga sebagian besar aktivitas luar yang memicu timbulnya kerumunan harus dirumahkan (Work from Home). Hal ini mengakibatkan seluruh jenjang lembaga pendidikan di Indonesia terdampak imbas yang besar dalam masa pandemi ini.
Dikarenakan pandemi yang terus berlanjut selama waktu yang belum bisa di tentukan, teknologi menjadi sebuah sarana pembelajaran bagi siswa dan guru agar tetap terhubung untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Namun tidak semua siswa memiliki sarana teknologi yang mumpuni. Seperti yang dialami oleh sebagian sekolah yang terletak di pemukiman desa, salah satunya pada SDN Pamoyanan yang terbilang jauh dari teknologi. Tentu hal ini menjadi tantangan bagi pengajar untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara daring.
Saat ini lembaga pendidikan sedang memasuki tahun ajaran baru, pada umumnya siswa akan diberikan kegiatan pra sekolah. Setiap sekolah diwajibkan melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau disingkat menjadi MPLS. Kegiatan ini diwajibkan dan bertujuan untuk memperkenalkan para siswa dengan lingkungan yang baru, berisikan pengenalan sekolah, tenaga pendidik, peserta didik, yang penting untuk para siswa dalam mengasah kemampuan bersosialisasi.
Sehubungan dengan berlakunya PPKM, kegiatan MPLS di SDN Pamoyanan ini pun dilakukan secara daring melalui aplikasi WhatsApp. Setiap siswa membuat video perkenalan singkat yang berisikan sapaan dan perkenalan identitas diri. Lalu video tersebut dikirimkan melalui grup kelas. Kegiatan MPLS yang berlangsung sekitar 3 hari ini diharapkan menjadi kegiatan yang berkesan sebelum mengawali pembelajaran selama jenjang pendidikan.
