Penyebab adanya Toxic Relationship pada Remaja.
Pacaran? Pasti kalian tidak asing dengan kata "pacaran". Yups, Hubungan antara lawan jenis yang melibatkan rasa kasih sayang. Akhir-akhir ini banyak korban Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) yang menimbulkan dampak serius pada kesehatan mental remaja.Â
Korban Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) Â bisa berdampak terhadap kekerasan psikologis, dimana korbannya kebanyakan yaitu perempuan. Tingkat risiko kekerasan pada pacaran yaitu 16-19 tahun.
Komnas Perempuan (2017) menyatakan bahwa kasus kekerasan dalam pacaran pada tahun 2016-2017 terbilang tinggi, yaitu berada di atas 2000 kasus pertahunnya.
Kekerasan Dalam Pacaran  sendiri yaitu perilaku yang dilakukan untuk mengontrol dan mendominasi baik secara fisik, seksual, dan psikologis yang dapat membahayakan pasangan.Â
Hal ini disebabkan adanya insecure attachment pada individu yang memiliki kesulitan untuk melakukan manajemen konflik dengan baik. Sehingga untuk menyelesaikan konflik, pelaku biasanya melibatkan perilaku kekerasan. Salah satunya yaitu kekerasan psikologis.
Kekerasan yang dilakukan biasanya yaitu dengan mengejek fisik, menghina, menyalahkan, dan membuat pasangan marah atau cemburu.
Pada umumnya Insecure adalah ketidak percayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu dan terkadang membuat diri merasa gelisah akan kekhawatiran yang timbul dalam diri sendiri.
Bartholomew dan Horowitz (1991) membagi Insecure Attachment menjadi dua dimensi, Yaitu Anxiety dan Avoidance.
Dalam hal ini anxiety sendiri diartikan menjadi rasa takut akan pengabaian dari pasangan. Dan avoidance diartikan sebagai kecenderungan menghindar dari orang lain.
Tingkat anxiety yang tinggi dapat menyebabkan individu memiliki ketakutan jika ditinggalkan oleh pasangannya. Ketakutan inilah yang menjadi alasan mereka untuk tetap bertahan di kondisi apapun, meskipun mereka menjadi korban kekerasan psikologis secara terus menerus.