Mohon tunggu...
Fila Rachmad
Fila Rachmad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang mahasiswa yang menekuni kepenulisan

Menulis menjadi salah satu hobby dalam waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terkadang Terlalu Toleransi adalah Sebuah Bentuk Intoleransi

3 Juli 2022   21:29 Diperbarui: 3 Juli 2022   22:15 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Toleransi merupakan sebuah sikap menghargai seseorang akan tindakan yang dilakukannya. Toleransi sendiri dalam kbbi memiliki artian yakni sikap membiarkan pandangan yang berbeda atau bertentangan pada pendirian sendiri. Negara Indonesia sendiri merupakan negara yang mempunyai tingkat toleransi yang tinggi.

Toleransi sendiri merupakan tindakan yang diperlukan dalam kehidupan bernegara, tetapi tentu saja apabila kita terlalu berlebihan untuk menoleransi suatu hal justru akan menjadi bumerang bagi kita. Toleransi di Indonesia sendiri diperlukan sebab Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beragam Agama, Suku, dan Ras.

Apa maksudnya apabila kita terlalu toleransi justru akan menjadikan kita intoleran?. Sebab semakin kita berlebihan untuk menoleransi sebuah hal, hal tersebut akan berujung pada sesuatu yang lebih parah. Misalnya, di luar negeri tepatnya di Eropa terdapat sekelompok orang yang memparodikan Yesus dan banyak orang yang diam akan hal tersebut karena mereka merasa menerima. Hal ini tentu menjadi blunder besar bagi kaum manusia apabila terlalu toleransi pada suatu hal.

Dampaknya apa atas pembiaran tersebut? Contohnya lagi akan muncul banyak kontroversi seperti Nabi Muhammad yang dibuat kartun oleh kartunis asal Denmark. Mereka menganggap hal itu adalah sebuah karya yang dapat ditoleransi, yang tentu saja tidak dapat ditoleransi akan hal tersebut. Toleransi tetap mempunyai batasan, apabila melanggar batasan tersebut tentu saja akan timbulnya menjadi intoleran.

Kabar terbaru dari kasus Holywings, dimana nama Muhammad dan Maria dijadikan nama untuk promo minuman keras. Tentu saja awalnya mereka beranggapan hal itu dapat ditoleransi, tetapi hal tersebut menjadi bumerang bagi mereka karena telah melanggar batas-batas yang sudah ditetapkan.

Toleransi boleh saja dalam kehidupan berkewarganegaraan, tetapi perlu memperhatikan aspek-aspek terhadap toleransi tersebut juga. Hal yang tidak dapat ditoleransi seperti ketika menyinggung sebuah agama tertentu, maka tidak ada kata toleransi lagi bila itu termasuk ke dalam penistaan maupun penghinaan.

Batasan-batasan untuk toleransi tersebut tentu saja menjaga nilai kesakralan sebuah agama. Bayangkan apabila semua hal ditoleransi maka akan timbul kebebasan berperilaku di bumi ini. Hal ini tentu saja dapat merugikan banyak pihak, oleh karena itu kita perlu toleransi namun kita tidak boleh fanatik sehingga semua hal dapat ditoleransi.

Bila itu masuk penghinaan, tentu tidak boleh ditoleransi. Bila itu termasuk penistaan, tentu tidak boleh ditoleransi. Bila hal itu termasuk ke dalam pelanggaran berat, tentu tidak boleh ditoleransi. Sehingga kesakralan dari nilai toleransi ini juga dapat dirasakan untuk keberagaman agama, suku, dan ras.

Sekian dari tulisan ini, apabila salah kata saya mohon maaf karena memang manusia tempatnya banyak salah. Apabila anda tidak setuju pada tulisan ini boleh saja karena ini merupakan opini pribadi sehingga semua orang bebas berpendapat akan hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun