Mohon tunggu...
Muhammad Fikri Rizaldi
Muhammad Fikri Rizaldi Mohon Tunggu... Teknisi - penulis abal-abal

pendosa yang Allah tutupi aibnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Api Abadi

20 November 2018   10:54 Diperbarui: 20 November 2018   11:00 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya sebuah batang kayu
Yang tergeletak tak berdaya dimakan waktu
Terpisah dari pohon dengan memori putih abu-abu
Mungkin ini saatnya untuk memulai yang baru

Kemudian aku bertemu dengan batang kayu lainnya
Tak saling kenal tapi bersatu di tumpukan yang sama
Berbeda bentuk tapi saling mengisi hingga rata
Selalu bersama hingga akhirnya timbul rasa cinta

Waktu yang kemudian membuat aku sadar
Kalau aku sudah naik level menjadi kayu bakar
Meski sebenarnya aku masih harus banyak belajar
Agar teman-temanku yang lain bisa aku kejar

Tumpukan ini awal mula untuk sebuah api abadi
Hangat yang membangkitkan dari keterpurukan yang dialami
Cahaya yang membukakan mata hati yang hampir mati
Energi yang menghantarkan setiap langkah untuk memperbaiki diri

Pertemuan ini pun terpaksa harus berakhir
Menyisakan platform kenangan terbaik dihidupku
Namun cerita didalamnya tak akan berakhir
Karena api abadi akan tetap bersinar setelah 6 oktober

AEB 2015 - POLMAN BANDUNG

Muhammad Fikri Rizaldi
(Garut, 12 Oktober 2018)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun