Mohon tunggu...
F.A Taufiq
F.A Taufiq Mohon Tunggu... Konsultan - penulis karbitan

cuma manusia biasa yang diciptakan tuhan untuk jatuh cinta pada aksara dan sepakbola...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Tenggelam

3 Mei 2023   05:02 Diperbarui: 3 Mei 2023   05:07 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini udara mati
Membusuk bersama senandung lelap yang ingin kuludahi
Persetan dengan semua putih yang telah ternoda
Hamparan luka sudah terlanjur menabur murka

Malam ini matahariku Tenggelam
Padam di ufuk barat yang tak biasanya berwajah masam
Dan aku terbaring dengan ratusan anak panah ditubuh
Bersama ingatan lusuh yang terus berlalu lalang, langitku runtuh

Malam ini kuletakkan satu lagi pusara untuk siapapun yang membawa perayaan ini pergi
Sebagai pengingat jika dalam setiap rencana, tak pernah ada kata yang benar-benar abadi
Tak pernah ada kita yang benar-benar terjadi
Dan langkah ini terhenti di titik terjauh yang pernah kau tinggali

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun