Sinergi Mahasiswa dan Desa : KKN 57 Angkat Potensi Lokal dan Mitigasi Bencana

Desa Kamalkuning - Kab. Probolinggo - 21 Juni 2025

Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Kelompok 57 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, yang resmi dibuka pada Senin, 16 Juni 2025 bertempat di Kantor Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan KKN UINSA ini akan berlangsung dari tanggal 16 Juni hingga 25 Juli 2025 yang menjadi awal dimulainya kegiatan. Tahun ini Kelompok KKN 57 berkesempatan melakukan observasi dengan tema yaitu, Siaga Bencana dan UMKM, kegiatan KKN 57 berlokasi di desa Kamalkuning, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Acara pembukaan ini tidak hanya sebagai formalitas, tetapi juga sebagai momen penting untuk menggali potensi diri, meningkatkan keterampilan, serta mengukir jejak positif dalam perjalanan kami sebagai mahasiswa yang peduli terhadap keberlanjutan masyarakat.

Desa menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran mahasiswa KKN di Desa Kamalkuning. Ia berharap program yang dijalankan mampu memberikan dampak nyata, terutama dalam mengatasi bagaimana menanggulangi bencana yang beberapa tahun belakangan sering terjadi seperti banjir, serta pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Mahasiswa KKN berkunjung dan Koordinasi dengan Sekdes serta Perangkat Desa Kamalkuning

“Kami sangat menyambut baik program KKN ini. Semoga mahasiswa bisa berkolaborasi dengan masyarakat dan bisa membantu menanggulangi bencana dan  ,” ujar Sekdes Bapak Edi

Koordinator kelompok 57 menyampaikan" bahwa program kerja yang akan dijalankan meliputi Siaga Bencana dan UMKM. Dengan penuh semangat dan tekad yang kuat, kami bersama-sama meresmikan kegiatan KKN ini sebagai wujud komitmen kami dalam memberikan kontribusi positif untuk kemajuan daerah ini. Kami siap untuk belajar, berbagi pengetahuan, serta bekerja sama dengan masyarakat demi mencapai tujuan bersama yang lebih baik."

Kegiatan KKN ini menjadi bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sekaligus sarana implementasi ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Dengan dukungan pemerintah desa dan partisipasi aktif warga, program yang diharapkan ini mampu menjadi motor penggerak kemandirian ekonomi desa yang berkelanjutan.