Mohon tunggu...
Muhammad Fikri
Muhammad Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Tanjungpura/pernah mengikuti lomba esai dan KTI se-Indonesia

Saya adalah penulis muda dari Kalimantan yang hobi menulis dan mendesain. Walaupun ada kesibukan sekalipun. Saya tidak akan berhenti dari keduanya. Saya hobi menulis artikel apapun, khususnya topik self-improvement, review buku, pendidikan, dan lingkungan. Stay tune! "Belajar Sepanjang Hayat" - Fikri 2024

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Lebih Hemat Hidupin AC 24 Jam atau Secukupnya?

1 Juni 2025   12:58 Diperbarui: 1 Juni 2025   12:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 (cara kerja AC)


Kalo dah kepanasan rasanya wajar deh mencari segala cara untuk mendinginkan tubuh. Entah itu makan es krim, kipas angin, hingga menghidupkan Air Conditioner atau AC. Diantara semua itu, AC dinilai sebagai solusi yang paling efektif saat cuaca panas. Tinggal pencet tombol on, langsung adem deh. Pencet segitiga bawah, lalu semakin turun suhunya maka semakin dingin juga ruangan.

Namun, AC juga termasuk barang elektronik yang lumayan boros. Rata-rata AC mengonsumsi daya mulai dari 100 hingga 3000 watt (tergantung varian AC). Maka tak heran jika keluarga kelas bawah di Indonesia tidak ada yang menggunakan AC. Bahkan, terkadang yang kelas menengah juga berpikir dua kali untuk membeli AC.

Tapi, ada satu rumor yang mengatakan bahwa AC yang hidup 24 jam mampu menghemat pengeluaran listrik rumah. Karena, AC yang dihidupkan berkali-kali dalam sehari bisa membuat tagihan semakin membengkak.

Di sisi lain, dulu di sekolah kita diajarkan untuk menghidupkan AC di waktu tertentu aja. Karena AC juga boros, bahkan ada beberapa pengguna Quora yang bilang bahwa AC 24 jam itu boros listrik.

Jadi, yang benar yang mana sih?

Cara Kerja AC

 

Gambar 1. Ilustrasi Cara Kerja AC

Sistem pendingin udara (AC) bekerja dengan prinsip dasar fisika, yakni mendinginkan udara dalam ruangan melalui proses perubahan wujud zat. Saat zat cair berubah menjadi gas secara alami, proses tersebut menyerap panas dari lingkungan sekitarnya, yang dikenal sebagai fase perubahan atau fase konversi.

AC memanfaatkan zat kimia khusus yang dikenal sebagai refrigerant, yang mampu mengalami proses kondensasi dan penguapan secara berulang dalam sistem tertutup. Zat ini biasanya terdiri dari hidroklorofluorokarbon, perfluorokarbon, dan klorofluorokarbon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun