Mohon tunggu...
M Fikriansyah
M Fikriansyah Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Rekonsiliasi Nasional sebagai Harapan Besar Pasca Pemilu

17 April 2019   12:32 Diperbarui: 17 April 2019   14:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada Pemilihan Umum 2019 ini, tidak bisa dipungkiri bahwa di sejumlah daerah dan berbagai lapisan masyarakat suasananya memanas dan mereka saling mengunggulkan jagoannya dengan cara merendahkan yang lain. Bahkan, ada yang tega memfitnah orang lain hanya agar calon yang ia dukung menang dan menduduki kursi kekuasaan.

Hal ini tercermin dari banyaknya berita bohong atau hoax yang dalam masa kampanye lalu hingga kini masih banyak kita temukan di jagad dunia maya. Perkelahian hanya karena beda pilihan kerap kita saksikan dan terkadang malah membuat kita muak. Kita kecewa hanya karena pesta lima tahunan sekali justru membawa kegaduhan.

Kita berharap dinamika tersebut membawa sisi positif  yaitu tingkat partisipasi masyarakat gunakan hak suara tetap tinggi karena pasangan capres dan cawapres yang  hanya dua dan sudah dikenal luas secara publik menjadi daya tarik tersendiri. Dengan kata lain, telah terjadi pembelajaran politik baru bagi rakyat secara masif dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kedewasaan berdemokrasi. Banyaknya masyarakat Indonesia yang peduli politik merupakan sebuah keuntungan sendiri. Dengan menunjukkan kepeduliannya, berarti mereka telah memutuskan ikut partisipatif untuk turut memikirkan masa depan bangsa Indonesia.

Perdebatan dan polemik tersebut tidak hanya terjadi di dunia nyata saja, akan tetapi di dunia maya juga. Saat musim kampanye banyak masyarakat yang berdebat secara bebas dan tak jarang melakukan dramatisasi secara hiperbolik tanpa kontrol hingga akhirnya rakyat pun berani menyuarakan pilihan politiknya secara terbuka bahkan memaksakan kehendaknya.

Kini setelah Pemilihan Umum 2019 usai, apapun yang terjadi mari kita terima dengan legawa dan lapang dada. Terlepas dari hasil yang menurut kita mengecewakan, kita harus bersedia menerimanya dan berpikir bahwa itu semua adalah realitas dan capaian bangsa kita dalam proses pendewasaan berdemokrasi.

Dengan berbagai suka dan duka yang  dialami bersama, kita akan memperoleh banyak pembelajaran berpolitik untuk bahan perbaikan di masa depan. Agenda berbangsa dan bernegara ini masih sangat panjang sedangkan agenda Pemilu hanya ajang lima tahunan sekali.


Jangan sampai perbedaan dukungan politik yang sesaat menggerogoti semangat persaudaraan, persatuan, dan tekad bersama untuk membangun bangsa Indonesia.

Pemilihan Umum kali ini benar-benar telah menjadi sebuah ujian yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Kalau kita lulus, harapan ke depan sangat menjanjikan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa. Rakyat akan menaruh kepercayaan kepada negara, parpol, dan demokrasi sehingga nantinya dunia pun akan menaruh respek kepada Indonesia.

Semoga Pemilu 2019 ini nantinya akan kita kenang sebagai sebuah pesta. Setiap pesta besar pasti melelahkan dan menelan ongkos yang juga besar. Namun, melegakan karena hajat besar bangsa telah berhasil kita laksanakan dengan penuh gairah dan cinta semata untuk kemajuan bangsa dan rakyat.

Di atas segalanya, rakyatlah tetap yang memiliki kedaulatan sebenarnya di negeri ini. Para elite politik dan parpol memiliki kewajiban untuk kembali merajut semangat persatuan dan kesatuan demi suksesnya keberlanjutan pembangunan Indonesia. Mari kita sukung hasil Pemilu 2019 dengan damai dan bermartabat dan tetap jaga dasar negara kita Pancasila dengan kembali merajut persatuan bangsa untuk bersama sama melanjutkan pembangunan Indonesia. Karena siapapun yang menang adalah kemenangan kita bersama menuju Indonesia yang Maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun