Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Lahirkan Talenta Digital Baru, Binar Academy Hadir di BSD City

14 Desember 2018   17:11 Diperbarui: 14 Desember 2018   17:32 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kiri -- kanan) Semuel A Pangerapan -- Direktur Jendral Aplikasi Infomatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Alamanda Santika -- Founder Binar Academy dan Irawan Harahap -- Digital Hub Project Leader Sinar Mas Land meresmikan Binar Academy di The Breeze BSD City (12/12)/dokumentasi pribadi

"Binar bukan sekadar ingin memberikan ilmu digital, Binar ingin menjadi wadah pertolongan bagi siapapun. Seorang manusia yang utuh bukan cuma punya otak tapi juga juga punya body dan soul. Di masa disrupsi ini, anak-anak diharapkan bukan cuma otak tapi hatinya juga harus dipakai" Alamanda Shantika - CEO Binar Academy

Saat masih bekerja di salah satu start up, perusahaan tempat saya bekerja dulu, begitu sulitnya mendapatkan karyawan baru yang dibutuhkan. Perusahaan kami kelebihan front end engineer dan kekurangan backend engineer. Namanya start up, akhirnya front end juga harus bisa jadi seorang backend. Mau bagaimana lagi?

Dan saya yakin masalah tersebut dihadapi hampir semua startup yang ada di Indonesia. Mereka kekurangan sdm yang siap kerja dan bisa beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat. Jika tertinggal selangkah saja, sudah pasti kompetitor akan menyalip dengan cepat. 

Peserta Binar Academy sedang belajar di kelas / dok pribadi
Peserta Binar Academy sedang belajar di kelas / dok pribadi
Demi selangkah lebih depan dari kompetitor yang ada akhirnya pembajakan sdm menjadi fenomena yang tidak bisa dihindarkan. Hal seperti ini sudah menjadi lumrah dalam dunia perusahaan rintisan. Siapa yang punya modal kuat untuk membajak sumber daya yang dibutuhkanlah lah yang akhirnya bisa menjadi pemenang. 

Dalam sebuah kesempatan yang berbeda, Purwadhika pernah berujar bahwa saat ini investor tidak lagi melihat pada produk dan idenya saja, melainkan lebih dititik beratkan pada sebuah tim yang solid. Ide yang cemerlang dan produk yang andal sekalipun tidak mungkin bisa dikembangkan dan dibangun tanpa adanya tim yang solid. Turn overnya memang sangat tinggi. Belum tentu penggantinya juga bisa lebih cepat beradaptasi.

Salah satu alumni Binar Academy berasal dari berbagai usia/dok.pribadi
Salah satu alumni Binar Academy berasal dari berbagai usia/dok.pribadi
Itulah salah satu alasan Alamanda Shantika mendirikan Binar Academy. Sekolah coding ini awalnya memang didirikan di Yogyakarta. Selepas "lulus" dari GOJEK. Perempuan yang akrab dipanggil dengan Ala ini akhirnya mendedikasikan dirinya untuk menyiapkan talenta digital di era disrupsi. Ala berharap murid-murid Binar Academy bisa memberikan solusi bagi ekosistem yang terkena disrupsi.

Ala bercerita bahwa suatu waktu ia naik sebuah taksi konvensional. Sopirnya sudah tua dan kebetulan curhat pada Ala. Sopir ini tidak tahu bahwa penumpang yang dibawanya itu adalah salah satu orang penting hadirnya taksi online karya anak bangsa di Indonesia.

Pak supir yang usianya mulai senja itu sempat merasa pesimis menghadapi masa depan. Saat itu taksi online menggurita. Setelah UBER muncul GOJEK dan GRAB. Perang harga antar startup inilah yang membuat taksi konvensional merana. 

Sinar Mas Land berkomitmen untuk menyokong Binar Academy melahirkan talenta digital yang dibutuhkan industri / dok.pribadi
Sinar Mas Land berkomitmen untuk menyokong Binar Academy melahirkan talenta digital yang dibutuhkan industri / dok.pribadi
Momen percakapan itulah yang menyadarkan Ala bahwa ekosistem lain yang perlu diselamatkan ketika terjadi disrupsi. Inilah yang diharapkan muncul dari talenta-talenta yang sedang disiapkan dalam pendidikan Binar Academy. Ala berharap bahwa lulusan Binar Academy tak cuma punya otak yang cemerlang tapi juga punya hati.

Demi memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh, Ala pun membebaskan biaya selama belajar di Binar Academy. Namun, pesertanya harus lolos tes logika yang sudah disiapkan oleh tim Binar Academy. Dari 10 ribu peserta yang mendaftar selama kurun waktu dua tahun belakangan ini hanya 400 orang yang lolos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun