Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kencang! Ini Rasanya Sensasi Internet 1 Gbps OxygenID

3 Juli 2015   07:11 Diperbarui: 3 Juli 2015   07:11 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masuk ke acara inti yakni presentasi dan product knowledge dari bapak Yance Auliansyah selaku Sales Manager OxygenID yang dipandu oleh admin Nurulloh yang baru saja kembali dari tanah Papua.

Pak Yance mengawali presentasi dengan sebuah kalimat bahwa Internet kini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat modern. Benar apa yang dikatakan pak Yance. Pengalaman saya terombang-ambing bersama Nurulloh di KRI Banca Aceh 593 dalam perjalanan dari Makassar ke Sorong, hidup kami sangat menderita karena sulitnya mendapatkan koneksi internet. Jangankan internet, sinyal smartphone pun sulit rasanya didapat apalagi saat melintasi laut Banda dengan gelombang yang tinggi hingga kami terombang ambing hampir 12 jam lamanya.

Walhasil kami harus mengunggu melintasi beberapa pulau dulu seperti pulau Buru, pulau Seram hingga akhirnya berlabuh di Sorong, Tanah Papua untuk dapat menikmati koneksi internet yang cukup baik. Dari situlah saya merasa bahwa apa yang dikatakan pak Yance itu benar. Hidup tanpa internet rasanya seperti hidup tanpa teman.

Embedded image permalink
Embedded image permalink
Dua adik kecil in asyik bercengkrama sambil menonton cable TV menggunakan jaringan Oxygen/dok.pri

Pak Yance bercerita awalnya dulu internet hanya digunakan dikalangan militer dan akademisi saja. Namun, akhirnya mereka menyadari betapa mudahnya berkomunikasi lintas tempat dan lintas pulau menggunakan internet, atau dulu lebih akrab dengan Arpanet, tutur pak Yance.

Kemudian akhinya manfaat internet hingga kini dirasakan dan sudah menjadi lifestyle bagi masyarakat kota (modern) maupu masyarakat desa (tradisional). Pada dasarnya masyarakat desa dengan adanya internet pun telah berubah menjadi masyarakat yang modern karena tak terbatas lagi dengan arus informasi dari seluruh dunia.

Lalu kendala yang sering dialami adalah lelet, lemot atau lambatnya jaringan. Inilah problem utama yang masih menjadi masalah bagi masyarakat modern yang sangat menggantungkan hidupnya dengan internet. Padalah menurut pak Yance, di Singpura sendiri sudah akan menuju 2 Gbps. Lebih heboh lagi Korea tengah menyiapkan kecepatan internet hingga 10 Gbps, luar biasa! Indonesia pun luar biasa tertinggal jauh.

Indonesia kini tengah bermesraan dengan koneksi 4G LTE. Namun koneksi ini dirasa sangat lambat penyerapannya karena pembangunan infrastruktur yang tidak merata. Belum lagi penggunan harus mengganti handsetnya karena tidak bisa digunakan menggunakan smartphone berbasis 3G apalagi 2G. Meskipun handphone 2G sangat tangguh di pedesaan namun sangat sulit bisa beradaptasi dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi yang terus menerus berkembang.

Ki Ka: John Sihar (Head of business development Oxygen), Yance Auliansyah (Sales Manager Oxygen), Rizky Taufiqurrahman ( GM Sales Oxygen)/Dok.pribadi

Menjawab tantangan itu, Oxygen hadir di Indonesia untuk menyediakan layanan jaringan internet fiber optic baik untuk perseorangan maupun perusahaan dengan kecepatan antara 10 Mbps hingga 1 Gbps.

Ketergantungan masyarakat terhadap internet terus tumbuh berkembang seiring dengan berkembangnya Online Shop. Apalagi kebutuhan entertainment yang tinggi membuat internet semakin dibutuhkan baik di lingkungan pendidikan hingga untuk kebutuhan harian dalam rumah tangga. Kebutuhan untuk eksistensi diripun tak kalah pamornya dengan kebutuahan dalam aspek yang lain. Sesorang perlu mengaktualisasikan dirinya sehingga bisa diakui dalam jagat dunia maya. Dan itu semua dibutuhkan internet yang super cepat entah itu untuk mendownload referensi sebagai rujukan dan kebutuhan upload sebagai hasil dari kreasi pembelajaran itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun