Mohon tunggu...
Fika Nurmala
Fika Nurmala Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

planing for the future

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perkuat Kerja Sama Ekonomi Singapura dan Malaysia Bentuk Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ)

7 April 2025   08:25 Diperbarui: 8 April 2025   00:34 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Singapura dan Malaysia merupakan dua negara yang secara geografis saling berbatasan langsung di Asia Tenggara. Secara historis Singapura dan Malaysia telah memiliki hubungan kerja sama yang erat. 

Terutama kerja sama dalam bidang ekonomi dengan bekerjasama dalam hal perdagangan, investasi, dan tenaga kerja, hingga Malaysia menjadi salah satu mitra dagang terbesar Singapura.

Salah satu bentuk kerja sama ekonomi yang paling menonjol antara Singapura dadalah pengembangan kawasan Iskandar Malaysia di Johor, yang telah menarik banyak investor dari Singapura. Kini kedua negara kembali bekerjasama dengan membentuk Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ). 

Kerjasama ini pertama kali diumumkan pada Oktober 2023 dan setelah beberapa kali pertemuan hingga pada tanggal 7 Januari 2025 kerja sama tersebut disepakati oleh kedua negara. Kerja sama ini merupakan sebuah tonggak penting dalam kerja sama ekonomi Singapura dan Malaysia yang akan mendorong daya saing regional.

JS-SEZ merupakan sebuah kawasan ekonomi khusus yang bertujuan meningkatkan arus perdagangan, investasi, serta mobilitas tenaga kerja lintas batas. Proyek ini dirancang untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kondusif, dengan memberikan berbagai insentif pajak, penyederhanaan regulasi, dan fasilitas perdagangan. 

Dengan adanya kawasan ekonomi ini, perusahaan dari Singapura dapat lebih mudah memperluas operasional mereka ke Johor, yang menawarkan biaya produksi lebih rendah dan tenaga kerja yang lebih terjangkau. Selain itu, tenaga kerja Malaysia juga akan mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar kerja Singapura, yang selama ini menjadi tujuan utama bagi pekerja asal Johor.

Ide pembentukan kawasan ekonomi JS-SEZ telah dibahas selama bertahun-tahun, terutama karena untuk tujuan saling melengkapi dari kedua negara. Singapura, meskipun memiliki infrastruktur yang maju dan sektor keuangan yang kuat, menghadapi tantangan dengan terbatasnya lahan dan biaya operasional yang tinggi. 

Di sisi lain, Johor menawarkan ruang industri yang luas, tenaga kerja yang melimpah, dan biaya operasional yang lebih hemat. Dengan membentuk zona ekonomi khusus, kedua wilayah dapat memanfaatkan keunggulannya masing-masing, hal tersebut juga mengarah pada efisiensi yang lebih besar dalam perdagangan, rantai pasokan, dan produktivitas industri yang menjadi faktor pendorong utama kerja sama ini.

Faktor pendorong dibentuknya JS-SEZ adalah tujuan untuk meningkatkan perdagangan lintas batas dan efisiensi logistik. Pada tahun 2023 Malaysia menjadi mitra dagang terbesar ketiga Singapura dengan total perdagangan bilateral sebesar S$123,6 milyar dan menurut data statistik Singapura dalam perdagangan internasional, perdagangan bilateral antara Singapura dan Malaysia pada tahun 2024 mencapai S$138,6 yang dimana menjadikan Malaysia sebagai mitra dagang terbesar kedua Singapura setelah Cina. 

Dengan dibentuknya kawasan ekonomi khusus ini hambatan bisnis antara kedua belah pihak seperti keterlambatan bea cukai, kerangka peraturan yang berbeda, dan kemacetan infrastruktur di pos pemeriksaan perbatasan, diharapkan dapat teratasi melalui penyederhanaan prosedur bea cukai, mengintegrasikan perangkat fasilitasi perdagangan digital, dan meningkatkan konektivitas transportasi, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan.

Tujuan lain dari JS-SEZ adalah peningkatan investasi antara kedua negara. Dengan kebijakan yang lebih fleksibel dan insentif yang menarik, kawasan ini diharapkan mampu menarik lebih banyak investor asing, khususnya dalam industri bernilai tinggi seperti teknologi, manufaktur canggih, logistik, dan energi hijau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun