Sesuatu yang disebut dengan pengalaman sebenarnya tidak ada pengalaman yang dengan sendirinya menyebabkan kegagalan maupun keberhasilan saat ini. Sebenarnya trauma itu seharusnya tidak akan pernah ada jika kita mengartikan pengalaman buruk sebagai pembelajaran/makna untuk kedepannya. Kesalahan itu mungkin akan selalu ada tapi kesalahan tersebut akan menjadi suatu pelajaran yang berharga bila kita mengartikannya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama agar hidup kita menjadi lebih baik lagi setiap harinya.
- Bukan dengan apa seseorang dilahirkan, namun bagaimana dia memanfaatkannya
Di lahirkan dengan fisik yang seperti apa, di ajarkan pola asuh yang seperti apa, siapa orang tua kita, siapa sodara kita itu semua berada di luar kendali kita. Kita tidak bisa mengubah apa yang sudah di takdirkan untuk kita di masa lalu. Selama kita masih diberi nafas oleh Allah Ta’ala, berarti Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Hidupmu di putuskan saat ini, disini, saat ini bukan di masa lalu.
Marilah memanfaatkan apa yang masih bisa kita manfaatkan saat ini. Jika kita masih diberikan kesehatan secara fisik, kesehatan akal dan pikiran maka itu merupakan salah satu anugrah untuk bisa memanfaatkannya dengan baik.
- Jangan takut di benci orang lain
Kita banyak membenci diri sendiri karena kekurangan yang kita miliki, kita fokus pada kekurangan tersebut dan takut orang lain membenci kekurangan kita. Tindakan dan pikiran orang lain itu ada di luar kendali kita, biarkan orang lain menghabiskan energinya untuk mengomentari tentangmu, jangan sampai energimu tersedot oleh orang lain yang membicarakanmu, manfaatkanlah gunakanlah energi yang kamu miliki, fokuskan untuk hal-hal yang bermanfaat untukmu.
- Jangan Menunggu Orang Lain
Kita cenderung menunggu seseorang untuk sadar akan suatu hal dengan dalih karena kita tidak berdaya melakukan segalanya sampai di tahap ingin menyerah maka kita beranggapan tinggal menunggu orang lain untuk sadar menolong kita.
Ketimbang menunggu orang lain ataupun situasi untuk sadar dan menolong kita, kitalah yang seharusnya mengambil langkah untuk maju, selagi kita masih diberikan nafas, berikhtiar dan berdo’a pada-Nya, InsyaAllah rahmat Allah akan menolong kita pada kebaikan.
Jika kita tidak menjalani hidup demi diri sendiri, siapa yang akan menjalaninya demi dirimu?
Saat kita menyadari ke-5 hal tersebut, maka perasaan trauma yang kau jadikan alasan, yang kau terima, yang membelenggumu berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun lamanya maka perlahan kita bisa menjalani hidup ini dengan lebih bahagia.
Allah SWT menciptakan kita hidup di dunia adalah wujud rasa rasa sayang-Nya pada kita yang memiliki maksud dan tujuan yang sudah di tetapkan di lauh mahfudz, tugas kita hanya menjalaninya, bersabar, bersyukur dan menjadi manusia bermanfaat untuk sesama serta menerima segala ketatapan-Nya dengan lapang. Semoga kita semua selalu saling mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan, semoga kita semua selalu istiqomah dan menjalankan kebaikan. Aamiin.
Â