Mohon tunggu...
Figo PAROJI
Figo PAROJI Mohon Tunggu... Buruh - Lahir di Malang 21 Juni ...... Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali ke Tanah Air tercinta.

Sejak 1997 menjadi warga Kediri, sejak 2006 hingga 2019 menjadi buruh migran (TKI) di Malaysia. Sejak Desember 2019 kembali menetap di Tanah Air tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sri, Apa Kamu PDP Corona?

25 Mei 2020   09:12 Diperbarui: 25 Mei 2020   10:52 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi // foto: dok.pri

Sri, kamu di mana? Saat ini, dunia tengah dilanda bencana corona. Di negeri kita, virus corona telah menyebar ke hampir seluruh pelosok nusantara. Apa kamu baik-baik saja?

Yudi pernah berkata, kamu berstatus PDP corona. Ah, tidak. Aku langsung  menyangkalnya.

Aku tahu tubuhmu kuat. Tak mungkin corona mau mendekat.  Apalagi hatimu yang sekeras batu. Sepertinya, virus corona akan mati duluan sebelum sempat menyentuh kulitmu.

Aku jadi ingat. Dulu kamu pernah bercerita. Jauh sebelum kasus corona mendunia, kamu pernah berstatus PDP. Kamu sudah mengalaminya.

Ya, PDP. Pernah Dianggap Pacar. Kamu pernah merasakan ditinggal pacar pas sayang-sayangnya. Bukankah itu lebih menyakitkan ketimbang status PDP corona, Sri?

Mudah-mudahan Yudi hanya bercanda. Harapku, semoga dirimu baik-baik saja. Meski saat ini aku tak tahu, di mana dirimu berada.

Sri, lebaran telah tiba.
Sudah pasti, kita tak mungkin berjumpa. Sebab sesungguhnya, kita memang tak pernah bersemuka di alam nyata dalam waktu yang lama.

Jika ada tersilap kata, itu semua hanya karena hobiku yang selalu mengusilimu dengan sentuhan ujung jari di keypad HP-ku.

Sri, Selamat Hari Raya. Semoga pintu maafmu selalu terbuka. Untukku, yang sering menggodamu dengan kata-kata. Seiring doa, semoga kabar burung tentangmu yang katanya berstatus PDP corona hanyalah berita bohong belaka.

Sri ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun