Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tugu Simpang Lima Gumul Kediri: Sebuah Implementasi Multifungsi Ruang Publik

28 September 2015   10:02 Diperbarui: 28 September 2015   10:22 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebutuhan primer manusia saat ini bukan hanya sandang pangan dan papan. Lebih daripada itu, manusia juga membutuhkan rekreasi sebagai bagian dari kebutuhan hidupnya. Di sela kesibukan sehari-hari, kebutuhan akan rekreasi menjadi hal yang sangat penting terutama untuk menyegarkan kembali kondisi fisik dan fikiran. Selain itu, rekreasi juga dapat berfungsi untuk menjaga kehangatan hubungan dengan sesama manusia lainnya.

Rekreasi tidak harus berbudget mahal dan menyita banyak waktu dan tenaga. Rekreasi dapat dilakukan di area yang terdekat dan tanpa membutuhkan biaya mahal, bahkan dimungkinkan rekreasi dengan gratis. Gratis ? Dimana itu?

Taman Tugu Simpang Lima Gumul (sumber:dokpri)

Kini pemerintah telah memikirkan hal tersebut. Fasilitas rekreasi bagi masyarakat yang dapat dinikmati dengan gratis bertajuk ruang publik. Ruang publik ini biasanya ada di setiap kota atau wilayah. Sebuah space yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan akan rekreasi yang tidak berorientasi pada bisnis. Jadi, masyarakat dapat berekreasi dengan gratis di area ini.

Setiap daerah memiliki ruang publik yang berbeda-beda. Meski secara garis besar memiliki fungsi yang sama yaitu salah satunya sebagai ruang rekreasi. Ruang publik ini dapat berupa taman kota, alun-alun, taman bermain, dll.

Ruang Bawah Tugu Simpang Lima Gumul (sumber:dokpri)

Seperti salah satu ruang publik di Kota Kediri Jawa Timur. Ruang publik ini sekaligus sebagai ikon kota Kediri. Namanya Tugu Simpang Lima Gumul. Di area ini masyarakat kota Kediri dapat menikmati hari (terutama malam) untuk bersantai dan bercengkerama dengan teman atau keluarga. Beberapa diantara masyarakat juga tak lupa untuk mengabadikan diri dengan berfoto-foto. Bahkan pengunjung Tugu Simpang Lima Gumul ini juga datang dari luar kota Kediri.

Hiasan Kerlip Lampu Warna Warni Menambah Semarak Tugu Simpang Lima Gumul (sumber:dokpri)

Bangunan tugu yang berdiri dengan megah dan diberi sentuhan artistik ini dibangun sebagai ikon kota Kediri sekaligus sebagai ruang publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana rekreasi yang tidak berbayar. Jadi, masyarakat dari kalangan manapun memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati area tugu ini.

Bagi saya, Tugu Simpang Lima Gumul merupakan implementasi ruang publik yang multifungsi. Bukan hanya sebagai sarana rekreasi gratis bagi masyarakat umum, sarana membangkitkan kembali nilai nilai budaya dan kearifan lokal dan media bersosialisasi secara nyata namun juga sekaligus sebagai ikon kota sehingga dapat menjadi identitas diri kota Kediri.

Langkah cerdas ini harus diapresiasi dengan baik. Ibarat pepatah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Satu ruang publik dapat memiliki banyak fungsi dan manfaat.

Ruang Terowongan Bawah Akses Menuju Tugu Simpang Lima Gumul (sumber:dokpri)

Saya rasa, masyarakat kota Kediri sangat berbangga hati memiliki ruang publik ini. Terbukti, setiap hari (terutama malam) Tugu Simpang Lima Gumul ini banyak dikunjungi oleh masyarakat. Hamparan taman berumput hijau nan rapi, halaman tugu yang bersih dan sudut-sudut tugu yang artistik sangat layak menjadi andalan rekreasi dan hiburan masyarakat. Anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua terlihat sangat menikmati suasana di Tugu Simpang Lima Gumul ini. Suasana yang nyaman, bersahabat, sejuk dan aman.

Yang berbeda, Tugu Simpang Lima Gumul ini memiliki jalan bawah tanah yang menghubungkan antara lokasi parkir dengan pintu masuk Tugu. Selain didesain istimewa, jalan bawah tanah ini juga ditujukan agar masyarakat dapat menuju lokasi Tugu dengan lebih mudah, nyaman dan aman.

Dinding Tugu yang Artistik (sumber:dokpri)

Secara garis besar, Tugu Simpang Lima Gumul ini merupakan ruang publik tempat masyarakat bersantai dan dapat saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Kondisi fisik bangunan tugu sangat baik dengan tingkat kebersihan yang cukup tinggi sehingga sangat ramah bagi siapapun terutama anak-anak.

Ketika berkunjung ke Tugu Simpang Lima Gumul, seorang teman sempat memberikan kritikan terhadap area publik ini. Menurutnya, seharusnya ruang publik ini memiliki fasilitas wifi secara gratis, mengingat saat ini adalah era internet sehingga layanan internet harusnya diberikan secara gratis.

Ruang Publik yang Ramah untuk Anak (sumber:dokpri)

Tapi saya punya pandangan lain. Jika disediakan layanan wifi di Tugu Simpang Lima Gumul ini dikhawatirkan akan menghilangkan nilai nilai kearifan lokal yang telah tercipta. Masyarakat akan dimanjakan oleh internet gratis dan sibuk dengan gadget masing-masing sehingga melupakan tujuan awal untuk datang ke area publik yaitu untuk bersosialisasi dengan sesama, menyegarkan fikiran dan tenaga dengan bersantai dan berekreasi. Mereka akan terbuai dengan dunia maya. Jadi, manfaat utama dari ruang publik akan menjadi tidak maksimal.

Menurut saya, akan lebih baik jika konsep ruang publik dipertahankan “keramahan” nya agar nilai nilai budaya dan kearifan lokal dapat tercapai dengan baik. Back to nature baik dari segi lingkungan alamnya maupun dari segi sosial budayanya. Bayangkan, betapa indahnya ketika di tengah penatnya aktifitas perkotaan, di ruang publik kita menjumpai pemandangan anak-anak kecil berlarian dengan gembira, remaja-remaja berkelompok berdiskusi bersama, serta para dewasa dan orangtua saling bercengkerama dan tertawa. Sungguh pemandangan yang sangat menentramkan hati.

So, bagaimanapun dan apapun bentuk ruang publik di kotamu, hidupkan multifungsi area tersebut dengan nilai-nilai sosial budaya dan lingkungan sesuai dengan ciri khas bangsa Indonesia yang mengusung budaya ketimurannya. Jangan lupa, berbanggalah karena memiliki ruang publik dengan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, tidak merusak fasilitas umum serta menjaga nilai nilai kesopanan.

catatan :

sumber 1 foto utama : wongkediri.net

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun