Mohon tunggu...
Arfidel Ilham
Arfidel Ilham Mohon Tunggu... Arfidel Ilham

Koresponden Koran Lokal

Selanjutnya

Tutup

Money

Air Nira Mampu Hasilkan Jutaan Rupiah

20 Agustus 2019   08:10 Diperbarui: 20 Agustus 2019   15:48 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyadapan : Seorang petani tebgah menyadap air nira dari pohon Aren di Limapukuh Kota, Sumbar. Sumber foto :Majid

Butuh Banyak Kayu Bakar

Lima puluh Kota--Air nira yang berasal dari penyadapan pohon aren, ternyata menjadi salah satu sumber ekonomi potensial petani. Hanya saja, butuh keahlian penyadapan dan pengolahan hingga air nira bisa menjadi gula merah. 

Sudah memiliki pasar tetap hampir disemua daerah. Produksi gula Merah atau yang biasa diaebut warga Limapuluh Kota, Sumbar dengan sebutan Saka Niro itu, patut mendapat perhatian lebih sebagai ketahanan ekonomi masyarakat.

"Alhamdulillah dengan menyadap Tujuh batang pohon aren, mampu menghasilkan uang rata-rata perbulan hingga Rp 2 jutaan. Namun memang membutuhkan waktu untuk bisa mengelola setiap pohon, manyadap, mencari kayu bakar, memasak hingga mengemasnya menjadi gula merah siap jual,"terang Afrito, 36, salah seorang petani produsen gula merah, di Jorong Sikabu-kabu, Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Kecamatan Luak, Senin(19/8) sore.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum pewarta nagari, Afrito harga gula merah atau Saka Niro saat ini cukup stabil dan cenderung menguntungkan di kisaran Rp 17 ribu perkilo.

"Saat ini kita hanya sanggup menghasilkan sekitar Rp 68 ribu perharinya dengan tujuh pohon yang tengah digarap. Pohon aren tersebut, tersebar dibeberapa tempat,"ucap Afrito lagi.  

Menurut Ayah dua orang anak yang tinggal di Talang Jorong Sikabu-kabu ini, waktu yang dibutuhkan sebagai produsen Saka Niro, tidaklah banyak. 

Namun menjadi rutinitas yang tak boleh ditinggalkan. Hanya butuh waktu dua jam, pagi dan sore untuk penyadapan."Kemudian kerja yang berat sebenarnya menjadi produsen saka niro itu, mencari kayu bakar yang cukup banyak untuk pengapian tungku  pemasak gula, kebutuhan kayu bakar yang cukup besar ini persoalannya,"terang Afrito.

Sejumlah petani, peternak di sejumlah nagari di Kecamatan Luak, Lareh Sago Halaban dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota mengenal cara pembuatan Saka Niro. Namun memang belum menjadi produksi massal. Pola yang dipakai warga saat ini, hanya sebagai sambilan selain beternak sapi dan bertani.

Walinagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang Kecamatan Luak, Maskar M Datuak Pobo berharap, agar kwalitas produksi saka niro terus dipertahankan begitu juga upaya untuk tetap melakukan inovasi agar produktifitas pengelolaan meningkat.

"Mudah-mudahan warga bisa tetap menjaga kwalitas Saka, menjaga ahar tetap aman dikonsumsi dan tidak melakukan hal-hal tidak terpuji untuk meraup untung lebih dari produksi gula Merah ini. Sehingga akhirnya merugikan produsen sendiri," pesan Walnag.(*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun