Mohon tunggu...
Freddy H
Freddy H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa .

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Membuatku Melangkah ke Negeri Kanguru

22 Juni 2021   16:27 Diperbarui: 22 Juni 2021   16:42 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Cinta adalah sesuatu hal yang sangat kita butuhkan dalam hidup ini. Tidak ada satu pun manusia yang bisa bertahan hidup tanpa cinta. Cinta memiliki manfaat yang sangat luar biasa dalam menguatkan seseorang menjalani problema hidup.

Setidaknya, itulah yang Saya rasakan dalam perjalanan mengejar cita-cita melanjutkan pendidikan ke negeri kanguru, Australia. Setelah mendapatkan sponsor dan diterima di universitas pada bulan Desember 2020 lalu, Saya kemudian melengkapi berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk dapat berangkat menuju Australia. 

Salah satu dokumen yang sangat penting adalah visa. Saya yang berdomisili di daerah yang sedikit terpencil megalami sedikit masalah dalam mengurus visa ini. 

Saya tidak tahu bagaimana mengurus visa dan kemana Saya harus pergi. Saya kemudian mencoba menghubungi seorang teman yang terlebih dahulu mendapatkan beasiswa. Atas bantuan dan dukungannya, Saya pun akhirnya bisa mendapatkan kontak agen yang mengurus visa.

Setelah melampirkan berbagai dokumen yang diminta oleh agen, Saya kemudian diminta untuk membayar dan melakukan tes kesehatan (medical check-up). Sang agen kemudian menetapkan tempat melakukan medical check-up. 

Sayangnya, lokasinya lumayan jauh (230 km) dari tempat tinggal Saya. Kalau tidak ada covid, sebenarnya tidak ada masalah bagi Saya melakukan medical check-up di lokasi tersebut.

Situasi pandemi ini membuat Saya sangat terbebani dan sedikit takut mengingat situasi covid di lokasi tersebut agak parah. Setelah beberapa hari agak stress sampai gak bisa tidur memikirkan strategi ke sana dan apa yang bakal terjadi kalo Saya pergi ke sana, mertua Saya kemudian mengatakan bahwa dia beserta isteri dan anak-anak Saya akan ikut menenami Saya sampai ke kota. 

Meskipun terkesan sederhana, namun tindakan ini sangat membantu saya melalui proses ini. Akhirnya kami pun berangkat ke kota tujuan bersama-sama dengan membawa kendaraan pribadi mertua, dan Saya bisa menjalani tes kesehatan dengan baik.

Setelah tertunda beberapa bulan akibat Australia menutup negara mereka, akhirnya Saya mendapatkan ijin masuk ke Australia. Perjuangan mendapatkan ijin ini pun sangat tidak mudah. 

Saya berhasil mendapatkan ijin ini karena cinta dari para supervisor (pembimbing), terutama principal supervisor, yang sangat luar biasa, memberikan upaya sehingga Saya bisa masuk ke Australia, dan memotivasi supaya tidak putus asa (Waktu itu Saya sudah hampir menyerah).

Saat ditolak pertama kali masuk ke Australia, Supervisor Saya lebih berupaya keras lagi dalam percobaan berikutnya, hingga akhirnya Saya diijinkan masuk.

Cinta yang Saya dapatkan dari supervisor Saya sangat luar biasa. Supervisor Saya juga mengatur rencana perjalanan Saya dengan baik dan membantu Saya mendahulukan biaya perjalanan dan karantina yang sangat mahal. 

Terkadang, mereka menelepon Saya dan menawarkan bantuan apabila Saya butuh bantuan. Selama perjalanan, supervisor ini juga selalu berkomunikasi dengan Saya dan menyemangati Saya. 

Sesampainya di Australia, supervisor Saya ini terlihat senang dan tidak lupa Saya berterimakasih atas segala sesuatu yang dia lakukan untuk Saya. Saya menyampaikan bahwa Saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan mereka. 

Supervisor Saya itu hanya mengatakan kepada Saya, "berterimakasihlah kepada Saya dengan menyelesaikan studi mu ini dengan cara yang luar biasa". Saya pun berjani akan memberikan hidup saya untuk studi ini.

Cinta yang Saya dapatkan dari keluarga juga sangat luar biasa. Mereka sangat membantu Saya dalam menjalani ini semua. Isteri saya sangat support dan tidak mengeluh sedikit pun, walaupun sangat sedih berpisah selama beberapa tahun. 

Dia juga tidak mengeluh apabila Saya sedang bad mood ketika sedang kuliah online. Mertua saya juga sangat luar biasa memberikan dorongan dan semangat. Tidak jarang mertua Saya akan turun mendampingi Saya selama proses pengurusan dokumen hingga proses keberangkatan.

Semua cinta yang Saya dapatkan dari keluarga, supervisor, dan teman menghilangkan 80% beban Saya. Saya bisa kuat, Saya bisa berangkat bukan karena kekuatan Saya, namun karena cinta dari mereka. Semoga Saya bisa membalas cinta mereka dengan lulus tepat waktu. Terima kasih untuk cinta yang sangat luar biasa ini...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun