Di dunia nyata, kita harus antre panjang di kantor dukcapil untuk foto e-KTP. Ada yang deg-degan, ada yang senyum terlalu lebar (lalu disuruh ulang), dan ada juga yang pasrah dengan wajah bantalnya.
Tapi... bagaimana kalau yang antre bukan manusia, tapi gigi?
Ya, bayangkan setiap gigi di rongga mulut kita wajib punya foto e-KTP gigi---lengkap dengan NIK (Nomor Identitas Kalsifikasi), sidik akar, dan tanda tambalan. Kira-kira, gigi mana yang paling percaya diri pas difoto? Dan siapa yang paling malu?
Gigi Seri: Tipe Model Katalog
Pertama-tama, tentu saja gigi seri (incisivus) bakal paling cepat antre. Kenapa? Karena mereka selalu nongol di depan, paling sering disikat, dan sering ikut selfie bersama lidah dan bibir.
Mereka datang ke ruang foto e-KTP dengan senyum tipis tapi jelas. Tidak perlu filter, tidak perlu edit. Mereka percaya diri secara alami.
Tapi kadang mereka juga agak sombong. "Lihat tuh geraham, dia pasti malu pas difoto. Banyak karang giginya," kata gigi seri sambil nyengir ke kamera.
Gigi Taring: The Confident Alpha
Kalau gigi bisa jadi selebgram, maka gigi taring (caninus) adalah bintangnya.
Gigi taring tampil ke ruang foto e-KTP dengan gaya:
Kepala agak miring
Ekspresi misterius
Dan bilang ke petugas:
"Tolong ambil dari angle kiri ya, saya dominan di situ."
Gigi taring adalah kombinasi antara fungsi dan fashion. Ia tajam, kuat, tapi juga artistik. Banyak tokoh kartun digambarkan punya taring menonjol karena dianggap ikon ekspresi dan kekuatan.
Jadi kalau ada gigi yang paling sombong pas difoto e-KTP, ya... taring lah juaranya!
Gigi Premolar: Si Tengah-Tengah yang Bingung Pose
Gigi premolar adalah "anak tengah" dalam keluarga gigi. Tidak terlalu depan untuk sering tampil, tidak terlalu belakang untuk dilupakan. Ketika dipanggil foto, dia berkata:
"Saya... pose standar aja ya. Senyum tipis. Jangan terlalu zoom, takut kelihatan tambalan lama."
Dia tahu dirinya penting, tapi kurang percaya diri. Biasanya premolar punya riwayat tambalan resin yang sudah mulai berubah warna. Jadi meskipun dia hadir, dia hanya ingin cepat selesai dan kembali ke rongga mulut.
Gigi Geraham: Si Pemalu tapi Kaya Pengalaman
Nah, kalau molar (geraham) dipanggil foto e-KTP, suasananya agak rumit. Mereka datang dengan membawa beban masa lalu:
Tambalan amalgam yang menghitam
Sisa-sisa makanan tersangkut
Gigi bungsu sebelahnya belum tumbuh
Tapi jangan salah. Meskipun penampilannya tidak sebersih gigi seri, merekalah yang paling banyak berjasa dalam proses kunyah-mengunyah kehidupan.
Geraham mungkin tak percaya diri, tapi saat hasil fotonya muncul... terlihat jelas garis-garis tambalan yang membentuk sidik sejarah. Dan petugas e-KTP berkata:
"Ini... otentik banget, Pak Geraham. Respect!"
Gigi Bungsu: Terlambat Daftar, Belum Erupsi
Dan inilah kandidat yang paling sering tidak datang: gigi bungsu (molar ketiga).
Petugas dukcapil gigi pun geleng-geleng:
"Lho, katanya umur sudah 24 tahun? Kok belum muncul juga?"
Gigi bungsu sering datang terlambat---kadang baru muncul umur 25, kadang impaksi dan tidak keluar sama sekali. Bahkan kalaupun keluar, ia sering bikin masalah: bengkak, nyeri, hingga perlu dicabut.
Jadi kalau dia difoto e-KTP, kemungkinan besar hanya terlihat sedikit dari gusi---seperti orang ngintip pagar saat foto keluarga.
Identitas Gigi = Identitas Kita
Di balik canda ini, ada fakta penting, yaitu:
Gigi memang bisa menjadi identitas resmi. Bahkan lebih akurat daripada KTP biasa.
Melalui odontogram, rekam medis, dan radiograf, setiap gigi menyimpan:
Susunan unik
Tambalan khas
Jejak trauma
Riwayat pencabutan
Semua itu bisa digunakan untuk identifikasi forensik, terutama dalam bencana massal atau kasus orang hilang. Bahkan bila wajah tak bisa dikenali, gigi tetap bisa bicara.
Jadi, Siapa yang Paling Sombong?
Kalau boleh kasih ranking gaya gigi saat foto e-KTP versi rongga mulut:
Taring -- sombong percaya diri
Gigi Seri -- elegan alami
Premolar -- sok kalem padahal deg-degan
Geraham -- pasrah tapi penuh cerita
Gigi Bungsu -- mungkin datang, mungkin tidak
Tapi satu hal pasti, semua gigi adalah bagian dari identitas. Mereka diam di mulut, tapi menyimpan kebenaran yang tak terbantahkan.
Penutup: Yuk, Buat KTP Gigi Kita Sendiri!
Gimana caranya?
Lakukan rontgen panoramik
Simpan hasil perawatan dan tambalan
Mintalah odontogram jika pernah berobat gigi
Edukasi keluarga untuk sadar bahwa rekam medis gigi = identitas pribadi
Siapa tahu suatu hari, saat semua dokumen hilang, gigi lah yang menyelamatkan nama kita.
Dan kalau bisa milih background, saya pribadi mau foto e-KTP gigi dengan latar biru langit... dan senyum tulus tanpa karang gigi.
Tentang Penulis
drg. Fery Setiawan, M.Si adalah dosen FKG IIK Bhakti Wiyata yang percaya bahwa gigi tidak hanya bisa mengunyah fakta, tapi juga bisa mengunyah tawa.
Aktif menulis jurnal ilmiah dan artikel populer bertema forensik gigi, drg. Fery Setiawan., M.Si saat ini sedang mencoba membuktikan bahwa ngakak itu juga bisa jadi media edukasi.
Profil Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/ferysetiawandrgmsiiik2768
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI