Jika tubuh manusia bisa bicara, maka gigi adalah bagian yang paling jujur. Ia tak pernah berbohong. Bahkan setelah kematian, gigi tetap menyimpan cerita tentang siapa kita, di mana kita pernah dirawat, dan apa yang pernah terjadi dalam rongga mulut kita.
Salah satu bagian paling menarik dalam dunia forensik gigi adalah tambalan. Tindakan yang sering kita anggap sepele --- seperti menambal gigi berlubang --- ternyata dapat menjadi penanda identitas seseorang dalam kasus identifikasi jenazah. Di dunia forensik, tambalan gigi bukan sekadar penutup lubang, melainkan jejak medis yang sangat personal dan khas.
Tambalan Gigi sebagai Sidik Jari Kedua
Setiap tambalan gigi memiliki bentuk, ukuran, bahan, dan teknik yang berbeda. Tidak ada dua tambalan yang benar-benar identik, apalagi jika kita menambahkan faktor seperti lokasi gigi, kombinasi bahan amalgam atau resin, hingga catatan waktu dan prosedur medis yang dilakukan.
Rekam medis dari dokter gigi --- terutama jika mencatat jenis dan lokasi tambalan --- menjadi harta karun dalam proses identifikasi forensik. Ketika jenazah tidak bisa dikenali secara visual atau sidik jari sudah tak utuh, maka dokter gigi forensik akan masuk sebagai garda terakhir. Di sinilah tambalan gigi berperan.
Ketika Tambalan Gigi Menjawab Siapa yang Hilang
Bayangkan kasus jenazah terbakar dalam sebuah kecelakaan. Dalam kondisi ekstrem seperti itu, jaringan lunak biasanya tak tersisa. Namun, gigi dan tambalannya dapat tetap utuh. Jika tim forensik memiliki rekam medis dental dari daftar orang hilang, mereka dapat membandingkan kondisi gigi pasca-mortem dengan data antemortem.
Dalam banyak kasus, kecocokan tambalan gigi telah membantu keluarga mengidentifikasi kerabatnya yang hilang.Â
Bahkan ketika DNA belum bisa diekstraksi, tambalan gigi mampu menjadi bukti primer untuk menyatakan "ya, inilah dia."
Sebuah kasus terkenal di Asia Tenggara pernah menunjukkan bagaimana sebuah tambalan resin komposit di gigi insisivus kiri atas menjadi penentu identitas dari jenazah wanita korban tenggelam yang ditemukan tanpa identitas. Pencocokan dilakukan dengan catatan perawatan dari klinik gigi tempat almarhumah biasa berobat. Hanya satu orang di database yang memiliki tambalan di lokasi dan bentuk yang persis --- dan itu cukup kuat secara hukum.