Ahok yang terkenal memiliki integritas tinggi, kerjanya nyata, dan ketegasannya sudah terlihat. Dianggap akan mampu membenahi salah satu perusahaan BUMN.
Beberapa opsi jabatan yang akan ditempati Ahok mengerucut pada 2 jabatan orang nomor 1 dua BUMN besar PT.PLN dan PT Pertamina.
Meski memang ia tak memiliki rekam jejak memimpin perusahaan besar, setara BUMN. Saya merasa Ahok akan mampu memimpin salah satu perusahaan milik negara, Â dengan karakter seperti Ahok yang tegas dan cepat namun penuh perhitungan rasanya pas juga jika ia di beri jabatan itu.
Jika menilik latar belakang pendidikan, Ahok merupakan Insinyur Geologi lulusan Universitas Trisakti. Kemudian setelah sempat pulang ke kampung halamannya untuk mendirikan perusahaan yang menjadi kontraktor PT. Timah.
Ahok melanjutkan pendidikannya di Pascasarjana Universitas Prasetya Mulya jurusan Manajemen Keuangan. Sebelum masuk ke Politik, ia sempat kembali memegang dua perusahaan milik keluarganya.
Namun, rasanya jika ditempatkan di PLN tak terlalu pas, dibutuhkan pengalaman yang cukup dan memiliki visi yang jauh ke depan untuk memimpin perusahaan listrik ini.
Tantangannya menjadi berat dan panjang bagi orang yang baru masuk kelingkungan BUMN seperti Ahok ini.
Saya rasa Pertamina lebih cocok buat Ahok, terutama untuk menegakan good governance yang sering menjadi isu utama di perusahaan minyak negara ini.
Belakangan ada isu sistem kerja dalam impor BBM seperti yang dilakukan Petral dulu akan dihidupkan lagi. Dan isu primodialisme yang masih kental terjadi di manajeman Pertamina.
Namun jabatan operasional atau memegang manajemen secara langsung tak terlalu cocok juga sih sebenarnya.
Mungkin jabatan Komisaris Pertamina lebih cocok buat Ahok, Â ia akan mampu mendorong perbaikan tata kelola perusahaan dan mengawasi berbagai proyek-proyek raksasa milik Pertamina.