Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Danantara di Tengah Pusaran Rumor Kisah Lama BCA

21 Agustus 2025   12:22 Diperbarui: 21 Agustus 2025   15:34 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia investasi, rumor bisa dianggap sebagai bumbu penyedap, jika takarannya pas dapat mendorong pergerakan pasar, tapi bila kebablasan ya amsiong juga.

Hal ini lah yang sedang berlangsung belakangan, tetiba rumor Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara bakal mengakuisisi 51 persen saham Bank BCA menyeruak ke permukaan, menyusul isu yang berkaitan dengan skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada era krisis moneter 27 tahun silam.

Kala itu, seperti halnya sebagian besar bank swasta lainnya di Indonesia, BCA mendapat kucuran BLBI yang kemudian berlanjut pada proses divestasi.

Rumor ini, kemudian memicu sentimen negatif di lantai bursa, berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terlihat harga saham emiten yang memiliki kode perdagangan BBCA tersebut.Secara year to date, mulai dari awal tahun hingga akhir pekan (15/08/2025) lalu, harga ssaha BBCA longsor sebesar 10 persen menjadi Rp8.700, dan terus merosot lebih dalam lagi.

Hingga penutupan sesi pertama perdagangan Rabu (20/8/2025) kemarin, harga per lembar saham-nya menjadi Rp8.375.

Pihak Danantara, melalui CEO-nya Rosan Roeslani secara tegas sudah membantah isu bahwa lembaga investasi milik negara tersebut bakal mengakuisisi saham mayoritas BCA.

"Enggak ada," ujarnya singkat, seperti dilansir Bisnis.Com. Selasa 19 Agustus 2025.

Awal Mula Rumor dan Tuntutan Pengembalian Aset

Rumor tentang BCA ini, digulirkan oleh Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara yang juga merupakan ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Sasmito Hadinegoro.

Dalam pandangannya, proses pembelian BCA oleh pihak swasta pasca di bailout Pemerintah bukan hanya merugikan keuangan negara, tapi juga merampas hak rakyat atas aset strategis yang seharusnya dikuasai negara.

Oleh sebab itulah, Sasmito mengusulkan kepada Presiden Prabowo, untuk melakukan investigasi ulang proses bailout dan divestasi BCA, serta mengembalikan kendali BCA dan seluruh aset BLBI ke pangkuan Negara.

"Kami usulkan Presiden Prabowo Subianto membentuk tim khusus pemberantasan mafia keuangan negara dan bersedia memimpinnya. Tim ini akan melakukan investigasi sebagai upaya menegakkan kembali kedaulatan ekonomi," katanya, seperti dilansir Inilah.com. Rabu 20 Agustus 2025.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun