Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Danantara di Tengah Pusaran Rumor Kisah Lama BCA

21 Agustus 2025   12:22 Diperbarui: 21 Agustus 2025   15:34 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gantinya, pemerintah menyita saham-saham BCA dari keluarga Salim untuk melunasi utang tersebut.

Meskipun BCA telah mencicil utang pokok Rp8 triliun dan bunga Rp8,3 triliun (dengan bunga 70 persen per tahun), sisa utangnya masih Rp23,99 triliun. Jumlah ini setara dengan 92,8 persen dari nilai saham BCA saat itu.

Pemerintah kemudian menginjeksi BCA dengan Obligasi Rekapitalisasi Perbankan (OR) senilai Rp60 triliun untuk menyehatkan kembali bank. 

Ditambah laba bersih BCA sekitar Rp4 triliun, total dana pemerintah yang masuk ke BCA mencapai Rp88 triliun.

Namun, pemerintah hanya menjual BCA seharga Rp10 triliun kepada Farallon. Menurut Kwik, penjualan ini menyebabkan negara rugi sebesar Rp78 triliun.

Utang Keluarga Salim dan Kontroversi Penilaian Aset

Kwik juga menyoroti utang Grup Salim di BCA senilai Rp52,7 triliun. Ketika pemerintah mengambil alih BCA, utang ini juga beralih menjadi utang kepada pemerintah.

Keluarga Salim melunasi utang tersebut dengan skema Pelunasan Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) melalui Master Settlement and Acquisition Agreement (MSAA), yang melibatkan uang tunai Rp100 miliar dan 108 perusahaan.

Ada perbedaan signifikan dalam penilaian aset-aset ini. Konsorsium Danareksa, Bahana, dan Lehman Brothers menilainya Rp51,9 triliun dengan asumsi "pandangan positif tentang masa depan ekonomi". 

Sementara itu, Price Waterhouse Coopers (PwC) menilainya hanya Rp20 triliun, dengan asumsi "harus dijual dalam waktu singkat" dan kondisi ekonomi yang tidak ideal.

Meskipun ada perbedaan penilaian, pemerintah akhirnya hanya menerima Rp20 triliun sebagai pelunasan utang keluarga Salim, yang berarti hanya sekitar 34 persen dari total utang berhasil dipulihkan.

Pada tahun 2002, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri menjual 51 persen saham BCA melalui tender publik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun