Sama seperti "Che Sar," lagu "I Will Always Love You" juga memiliki dua versi dengan nuansa yang berbeda jauh, yaitu versi Dolly Parton dan Whitney Houston.
I Will Always Love You, Dalam Dua Wajah Berbeda
Dolly Parton merupakan pencipta lagu ini. Ia menulisnya sebagai lagu perpisahan untuk mentor dan partnernya, Porter Wagoner, saat ia memutuskan untuk memulai karier solo.
Dolly Parton yang dikenal sebagai penyanyi dengan genre musik country, menerjemahkan "I Will Always Love You" secara sederhana dengan instrumen utama gitar dan biola khas musik country.Â
Dolly menyanyikannya dengan suara yang lembut dan tulus, seolah-olah sedang berbicara langsung kepada Porter Wagoner.Â
Maknanya adalah perpisahan yang manis namun menyakitkan, di mana ia pergi demi masa depan yang lebih baik, namun akan selalu menyimpan cinta dan rasa hormat.
Sementara, versi Whitney Houston yang ternyata di kemudian hari lebih mendunia dan mengusai chart-chart musik dunia, aransemennya megah dan terkesan dramatis.
Lagu ini dimulai dengan a cappella yang hening, lalu perlahan dibangun dengan orkestrasi yang kuat, saxophone, dan vokal yang bertenaga. Aransemen ini menciptakan suasana yang sangat epik dan penuh kekuatan.Â
Whitney menyanyikannya dengan teknik vokal yang luar biasa dan powerful. Versinya terasa seperti pernyataan cinta yang besar dan emosional.Â
Maknanya diinterpretasikan ulang menjadi lebih romantis dan universal, seolah-olah ia berteriak pada dunia bahwa ia akan selalu mencintai seseorang, terlepas dari apa pun kondisinya.
Dari kedua contoh ini, kita melihat bahwa kekuatan musik pada dasarnya tidak lahir dari satu tangan saja, melainkan dari sebuah kolaborasi "beberapa tangan" yang bekerja secara harmonis
Fakta ini menunjukan bahwa sebuah lagu bisa memiliki banyak wajah, tergantung pada siapa yang menyanyikannya dan bagaimana aransemennya.Â