Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menurut Indeks Kebahagian 2021 Versi BPS Penduduk di Pulau Jawa Tak Lebih Bahagia Dibanding Penduduk Maluku

30 Desember 2021   11:42 Diperbarui: 30 Desember 2021   12:28 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BPS dalam publikasinya tersebut, membuat indeks kebahagiaan berdasarkan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.

Terakhir sebelum SPTK 2021, survei dilakukan pada tahun 2017. Pada tahun 2021, tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur dari tiga dimensi, yaitu kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect), dan makna hidup (eudaimonia).

Indeks kebahagiaan dilihat keterbandingan antar waktu, dari 2017 dan 2021. Target sampel pada survei pengukuran tingkat kebahagiaan tahun ini sebesar 75.000 dengan level estimasi provinsi. 

Respon rate pada tahun ini sebesar 99,5% atau 74.684 responden. Hasil indeks pada tahun 2021 ini memiliki keterbandingan dengan tahun 2017, namun tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014, karena memiliki nilai kontribusi yang berbeda antar indikator.  

Pengukuran ini mengidentifikasi tingkat kebahagiaan sebagai sebuah ukuran subjektif terhadap kondisi objektif berbagai domain kehidupan manusia. 

Dengan demikian, pada setiap domain kehidupan yang esensial tersebut akan diukur kondisi faktualnya secara objektif kemudian diikuti oleh ukuran subjektif berupa penilaian tingkat kepuasan terkait kondisi objektif pada aspek kehidupan tersebut

Selanjutnya, dimensi perasaan dan makna hidup diperoleh dengan didasarkan pada ukuran subjektif.

Akhirnya, tingkat kebahagiaan merupakan gambaran umum tingkat kepuasan penduduk terhadap keseluruhan domain kehidupan manusia yang dianggap esensial dengan memperhitungkan pula aspek perasaan dan makna hidup seseorang. 

Kerangka kerja ini dibangun dengan turut memasukkan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia sebagai determinan yang turut memengaruhi kebahagian penduduk.

Secara konsep dan metodelogi hasil survei indeks kebahagiaan 2021 versi BPS ini memang tak diragukan lagi validitasnya.

Namun pertanyaan lanjutannya, sejauh mana kita bisa menerima angka indeks kebahagiaan itu merefleksikan kondisi riil di kehidupan nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun