Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rindu Soeharto, karena Tak Puas pada Jokowi

21 Oktober 2020   08:34 Diperbarui: 21 Oktober 2020   08:39 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi pula, setiap masa kepemimpinan itu memiliki dinamikanya tersendiri. Apakah gaya kepemimpinan Soeharto akan cocok ditengah keterbukaan dan keberadaan platform media sosial saat ini?

Bayangkan, kalau saat ini kita masih dipimpin Soeharto dengan gaya kepemimpinannya yang seperti masa Orba, mungkin saja medsos di batasi, jika mau nulis status pun mesti ekstra hati-hati.

Youtuber atau para penggiat medsos bakal hidup tak tenang karena mereka terus diawasi secara melekat oleh intel.Wah pokoknya kebayang lah keribetan yang akan terjadi.

Mungkin benar kepemimpinan Jokowi masih jauh dari sempurna, terutama dalam satu tahun terakhir ini. Tapi ingat, situasi dan kondisi saat ini tak pernah dialami Presiden Indonesia manapun.

Periode ke Presidenan siapa di Indonesia yang pernah mengalami pandemi secara global seperti saat ini?

Tak ada, situasi geopolitik dunia pun jauh berbeda. Tak ada perang dingin lagi, yang ada perang dagang. Belum lagi dengan keberadaan teknologi  digital yang memungkinkan seluruh sendi kehidupan terdisrupsi.

Jika kemudian ditanyakan apakah saat ini puas dan kepemimpinan Jokowi dalam memimpin kita mengarungi berbagai disrupsi yang kini terjadi.

Saya pribadi tentu saja bingung menjawabnya, jika menyatakan puas faktanya sejumlah tindakan Jokowi dalam menangani berbagai isu krusial terutama di periodenya yang ke-2 ini memang tidak memuaskan.

Pandemi Covid-19 ditangani dengan tergagap-gagap, kemudian seolah membiarkan berbagai aturan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan, muncul disaat yang tidak tepat.

Dan yang paling tidak memuaskan saya , ketika ia membiarkan anak mantunya maju dalam pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 ini.

Kalau saya menjawab tidak puas, saya kok memahami kesulitan yang terjadi dalam penanganan pandemi Covid-19 karena ia sebagai pemimpin negara harus menimbang situasi agar kedua sisi baik kesehatan dan ekonomi masyarakat tertangani dengan baik.

Sementara mengenai sejumlah aturan, Jokowi tak sendirian ia juga harus mampu mengakomodasi berbagai pihak secara politis.

Tapi ada satu hal yang tidak bisa saya pahami adalah membiarkan anak mantunya maju sebagai calon kepala daerah disaat ia masih menjabat Presiden, itu saja.

Namun, meskipun saya tidak puas bukan berarti saya merindukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), apalagi Soeharto.

Mereka berada dalam era yang berbeda yang tak lantas bisa dibandingkan secara head to head, karena seperti yang saya tulis diatas, dinamika dan konstelasi zaman yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun