Seperti di SMP Negeri 7 Cirebon, satu orang siswanya positif dinyatakan terpapar Covid-19. Kemudian di Sumedang, 2 orang siswa sekolah dasar di 2 sekolah yang berbeda juga dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian 11 guru di SMKN 1 Gunem Kabupaten Rembang Jawa Tengah juga terkena hal yang sama. Beberapa sekolah lain pun mengalami hal serupa.
Jadi kita harus sadari, pandemi ini menjadikan situasi dan kondisi dunia itu berbeda dan kita harus mengakali dan beradapatasi dengannya.
Berarti cara berpikir kita pun harus berubah, ketika pemerintah terlihat tertatih-tatih menghadapinya kita juga harus pahami, sangat tak mudah mengatasinya kondisi ini.
Tak ada best practise yang bisa menjadi acuan, karena hal ini tak pernah terjadi sepanjang sejarah modern. Coba tunjukan pemerintah negara mana yang bisa menjalankan pendidikan dengan maksimal dalam kondisi pandemi seperti ini?
Tak fair juga jika kita terus menyalahkan dan menuntut pemerintah atas semua situasi pendidikan Indonesia saat pandemi ini. Jangan situasi normal yang dijadikan acuan untuk mengukur usaha pemerintah dalam mengatasi kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
Saya tak bermaksud membela pemerintah Jokowi dalam hal ini, tapi realitis saja lah. Siapapun menterinya, siapapun pemerintahnya jika kondisinya seperti ini ya akan kesulitan juga jika yang diharapkan sesuatu yang ideal.
Jadi ketika subsidi pulsa kemudian banyak dipertanyakan efektivitasnya, jadi aneh buat saya. Lihatlah itu sebagai salah satu upaya dari pemerintah untuk melaksanakan tugasnya agar masyarakat tetap bisa melakukan Kegiatan Belajar dan Mengajar.
Ingat: